Penyakit

Masalah Gizi

Mengapa Papua Banyak Dihantui oleh Masalah Gizi Buruk?

Papua adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan alam luar biasa. Namun, di balik keindahan alam dan sumber daya yang melimpah, Papua juga menghadapi tantangan serius dalam hal kesehatan, salah satunya adalah masalah gizi buruk mahjong slot. Gizi buruk telah menjadi momok yang menghantui masyarakat Papua selama bertahun-tahun, terutama di daerah-daerah terpencil. Artikel ini akan membahas secara

mendalam penyebab utama gizi buruk di Papua,dampaknya, serta upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini.

1. Kondisi Geografis yang Menantang

Papua memiliki kondisi geografis yang unik dan menantang. Dengan wilayah yang luas dan didominasi oleh pegunungan, hutan lebat, dan sungai-sungai besar, akses ke daerah-daerah terpencil sangat sulit. Infrastruktur jalan yang terbatas dan medan yang berat membuat transportasi makanan, obat-obatan, dan layanan kesehatan menjadi sangat sulit. Sebagai akibatnya, banyak daerah di Papua yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasokan pangan yang cukup dan berkualitas.

a. Akses Terbatas ke Pangan: Banyak masyarakat di pedalaman Papua yang masih mengandalkan hasil bumi lokal untuk mencukupi kebutuhan pangan mereka. Namun, hasil pertanian di wilayah ini sering kali terbatas pada jenis-jenis tanaman tertentu, dan kekurangan variasi pangan dapat menyebabkan defisiensi nutrisi yang signifikan. Misalnya, banyak daerah yang hanya mengonsumsi ubi-ubian sebagai makanan pokok tanpa asupan protein atau sayuran yang cukup.

b. Sulitnya Distribusi Bantuan Pangan: Distribusi bantuan pangan dari pemerintah dan organisasi non-pemerintah sering terhambat oleh kondisi geografis yang sulit dijangkau. Bencana alam seperti tanah longsor atau banjir juga dapat memutus akses ke daerah-daerah terpencil, membuat masyarakat di sana semakin rentan terhadap gizi buruk.

2. Kurangnya Fasilitas Kesehatan dan Tenaga Medis

Fasilitas kesehatan yang terbatas juga menjadi faktor utama dalam tingginya angka gizi buruk di Papua. Di banyak daerah terpencil, puskesmas atau klinik kesehatan sering kali tidak tersedia, atau jika ada, kondisinya sangat memprihatinkan dengan peralatan yang minim dan tenaga medis yang terbatas.

a. Kekurangan Tenaga Medis: Papua menghadapi kekurangan tenaga medis, terutama dokter dan ahli gizi, yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang memadai. Banyak dokter dan tenaga medis yang enggan ditempatkan di daerah-daerah terpencil karena kurangnya fasilitas dan aksesibilitas. Akibatnya, masyarakat sering kali tidak mendapatkan penanganan yang tepat untuk masalah gizi buruk atau penyakit yang terkait dengan malnutrisi.

b. Minimnya Program Penyuluhan Gizi: Pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang masih sangat rendah. Program penyuluhan gizi yang seharusnya dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya asupan nutrisi yang baik sering kali tidak berjalan dengan efektif di daerah-daerah terpencil. Kurangnya informasi dan edukasi mengenai pola makan yang sehat menyebabkan banyak orang di

Papua tidak menyadari pentingnya variasi dalam diet mereka untuk mencegah gizi buruk.

3. Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi

Kemiskinan merupakan faktor lain yang memperparah masalah gizi buruk di Papua. Meskipun Papua kaya akan sumber daya alam, namun ketimpangan ekonomi yang tinggi menyebabkan banyak masyarakat tidak dapat mengakses kebutuhan dasar, termasuk pangan yang bergizi.

a. Tingkat Penghasilan yang Rendah: Banyak masyarakat di Papua hidup di bawah garis kemiskinan, terutama di daerah pedalaman. Penghasilan yang rendah membuat mereka tidak mampu membeli makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian, apalagi untuk makanan yang berkualitas tinggi. Akibatnya, mereka terpaksa mengonsumsi makanan yang murah dan rendah gizi, seperti ubi-ubian atau sagu, tanpa tambahan protein, sayuran, atau buah-buahan.

b. Keterbatasan Akses ke Pasar: Di banyak daerah di Papua, pasar atau tempat jual beli bahan pangan sangat terbatas. Daerah terpencil sering kali tidak memiliki akses ke pasar yang menjual berbagai jenis bahan pangan, sehingga masyarakat hanya bisa mengandalkan apa yang tersedia secara lokal, yang sering kali tidak mencukupi untuk kebutuhan gizi yang seimbang.

4. Dampak Sosial dan Budaya

Faktor sosial dan budaya juga memainkan peran penting dalam masalah-gizi buruk di Papua. Adat dan tradisi setempat yang telah turun-temurun masih sangat kuat dan dapat mempengaruhi pola makan serta asupan gizi masyarakat.

a. Pola Makan Tradisional: Banyak masyarakat Papua yang masih memegang teguh pola makan tradisional yang cenderung monoton. Ubi jalar, sagu, dan sayur mayur yang ditanam sendiri masih menjadi sumber utama pangan di banyak daerah. Meski memiliki nilai gizi tertentu, kekurangan variasi dalam pola makan ini menyebabkan defisiensi nutrisi lainnya, seperti protein, vitamin, dan mineral yang esensial.

b. Kepercayaan dan Praktik Adat: Beberapa kepercayaan dan praktik adat juga dapat mempengaruhi pola asupan gizi, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil. Misalnya, ada kepercayaan yang mengharuskan pembatasan konsumsi makanan tertentu selama masa kehamilan atau menyusui, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan anak. Selain itu, pembagian makanan dalam keluarga yang tidak merata sering kali membuat anak-anak dan ibu mendapatkan porsi yang lebih sedikit.

5. Dampak Gizi Buruk terhadap Kesehatan Masyarakat

Gizi buruk tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Anak-anak yang mengalami gizi buruk berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan jangka panjang yang dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental mereka.

a. Stunting dan Wasting: Salah satu dampak paling umum dari gizi buruk di Papua adalah stunting (pertumbuhan terhambat) dan wasting (berat badan rendah untuk tinggi badan). Stunting dapat menyebabkan anak-anak tumbuh dengan postur tubuh yang lebih pendek di bandingkan

dengan anak-anak seusia mereka yang mendapatkan asupan gizi cukup. Selain itu, wasting dapat meningkatkan risiko kematian pada anak-anak karena tubuh mereka tidak memiliki cadangan energi yang cukup untuk melawan penyakit.

b. Anemia dan Defisiensi Mikronutrien: Gizi buruk juga sering kali menyebabkan anemia dan defisiensi mikronutrien lainnya, seperti kekurangan zat besi, vitamin A, dan yodium. Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan dan kelahiran prematur, sedangkan defisiensi vitamin A dapat menyebabkan kebutaan dan meningkatkan risiko infeksi.

c. Dampak Jangka Panjang: Anak-anak yang tumbuh dengan gizi buruk berisiko mengalami masalah kesehatan jangka panjang, seperti penurunan fungsi kognitif, keterlambatan perkembangan, dan peningkatan risiko penyakit kronis di kemudian hari. Gizi buruk juga dapat mempengaruhi kemampuan belajar anak, yang pada akhirnya berdampak pada prestasi akademik dan peluang mereka untuk meraih kehidupan yang lebih baik di masa depan.

6. Upaya untuk Mengatasi Gizi Buruk di Papua

Pemerintah dan berbagai organisasi non-pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah-gizi buruk di Papua. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan akses pangan, layanan kesehatan, serta edukasi gizi di masyarakat.

a. Pemberian Makanan Tambahan (PMT): Salah satu program yang telah di jalankan adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi bagi kelompok rentan agar terhindar dari gizi buruk. PMT biasanya di berikan dalam bentuk biskuit atau makanan siap saji yang mengandung nutrisi lengkap.

b. Pembangunan Infrastruktur Kesehatan: Pemerintah juga berupaya memperbaiki infrastruktur kesehatan di Papua, termasuk membangun puskesmas dan klinik di daerah-daerah terpencil. Selain itu, program pengiriman tenaga medis ke daerah terpencil juga dilakukan untuk memastikan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang memadai.

c. Program Edukasi Gizi: Edukasi gizi juga merupakan bagian penting dari upaya mengatasi gizi buruk. Program-program penyuluhan gizi di sekolah-sekolah dan komunitas bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola makan seimbang dan gizi yang cukup, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak.

d. Kolaborasi dengan Organisasi Non-Pemerintah: Berbagai organisasi non-pemerintah juga turut berperan dalam mengatasi gizi buruk di Papua. Mereka sering kali bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat lokal untuk melaksanakan program-program pemberdayaan, seperti pertanian berkelanjutan, pengolahan pangan lokal yang bernutrisi, dan peningkatan akses air bersih.

Baca Juga : Pentingnya Rumah Sakit Mental untuk Pencandu Judi Online: Pendekatan Terapi dan Rehabilitasi

Masalah gizi buruk di Papua merupakan tantangan kompleks yang di pengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi geografis, keterbatasan fasilitas kesehatan, kemiskinan, serta faktor sosial dan budaya. Meskipun upaya untuk mengatasi masalah ini telah di

lakukan oleh pemerintah dan berbagai organisasi, masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk memastikan bahwa semua masyarakat di Papua, terutama anak-anak dan ibu hamil, mendapatkan

akses terhadap pangan yang cukup dan berkualitas. Diperlukan komitmen yang kuat, kerjasama lintas sektor, serta partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat untuk mengatasi masalah-gizi buruk di Papua dan memastikan masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang.

Ciri-ciri Gejala Demam Berdarah yang Perlu Diwaspadai

Ciri-ciri Gejala Demam Berdarah yang Perlu Diwaspadai

Demam berdarah juga dikenal sebagai DBD, merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penting bagi kita untuk mengenali ciri-ciri gejala demam berdarah agar dapat segera mendapatkan pengobatan yang tepat. Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang perlu diwaspadai: https://hedgehogged.com/

1. Demam Tinggi Mendadak

Salah satu ciri khas demam berdarah adalah demam tinggi yang datang secara tiba-tiba. Suhu tubuh yang meningkat secara drastis dapat mencapai 40°C atau lebih.

2. Nyeri di Bagian Belakang Mata dan Sendi

Penderita demam berdarah sering mengalami nyeri di bagian belakang mata, terutama saat bergerak bola mata. Selain itu, nyeri sendi yang hebat juga sering terjadi, terutama pada lutut dan pergelangan tangan.

3. Ruam Kulit

Ruam kulit merupakan gejala umum pada kasus demam berdarah. Biasanya muncul setelah 2-5 hari demam tinggi dan dapat berupa bercak-bercak merah yang menyebar di tubuh.

4. Perdarahan dari Gusi, Hidung, atau Kulit

Penderita demam berdarah rentan mengalami perdarahan dari gusi, hidung, atau kulit. Hal ini disebabkan oleh penurunan jumlah trombosit dalam darah, yang dapat menyebabkan gangguan pembekuan darah.

5. Peningkatan Denyut Jantung

Peningkatan denyut jantung atau palpitasi seringkali terjadi pada penderita demam berdarah. Hal ini dapat disertai dengan perasaan lemah atau pusing.

6. Perut Kembung dan Nyeri

Beberapa pasien demam berdarah juga mengalami gejala perut kembung dan nyeri, juga disertai dengan mual dan muntah.

7. Kelelahan yang Berkepanjangan

Kelelahan yang tidak wajar dan berkepanjangan juga dapat menjadi gejala demam berdarah. Pasien sering merasa lemah dan tidak bertenaga meskipun sudah istirahat cukup.

Demam berdarah adalah penyakit yang serius dan membutuhkan penanganan medis yang cepat dan tepat. Dengan mengenali ciri-ciri gejala demam berdarah, kita dapat segera mencari bantuan medis dan menghindari komplikasi yang lebih serius. Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Tubuh Kekurangan Gizi

Tubuh Kekurangan Gizi

Tubuh Kekurangan Gizi

Tubuh Kekurangan Gizi, Kekurangan gizi (malnutrisi) adalah kondisi saat tubuh tidak mendapat asupan nutrisi yang cukup dalam jangka waktu yang lama. Namun Pada tahap awal, tanda tubuh kekurangan gizi sering kali tidak terlihat jelas, sehingga banyak orang yang telat menyadari bahwa ia mengalami kekurangan gizi.

Nutrisi sangat di perlukan tubuh untuk men-jalankan berbagai fungsi penting. Inilah alasan mengapa malnutrisi termasuk ke dalam gangguan kesehatan serius yang perlu segera di tangani. Namun Untuk itu, penting bagi kita semua untuk mengetahui apa saja tanda-tandanya.

14 Tanda Tubuh Kamu Kekurangan Gizi

Kekurangan gizi bisa di alami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga lansia. Namun Saat mengalaminya, seseorang bisa mengalami tanda-tanda berupa:

  • Penurunan berat badan
  • Mudah lelah
  • Konsentrasi menurun
  • Gusi dan mulut sering luka atau nyeri
  • Kulit dan rambut kering
  • Jaringan lemak dan otot di dalam tubuh berkurang
  • Pipi dan mata cekung
  • Pembengkakan di bagian tubuh tertentu, seperti di perut, wajah, atau kaki
  • Mudah terkena penyakit infeksi karena melemahnya sistem kekebalan tubuh
  • Proses penyembuhan luka menjadi lambat
  • Mudah kedinginan
  • Perubahan mood atau suasana hati
  • Kehilangan selera makan
  • Mudah terjatuh karena otot melemah

Kekurangan gizi dapat terjadi saat seseorang tidak menjalani pola makan yang sehat. Namun Selain itu, kekurangan gizi juga bisa di sebabkan oleh kondisi kesehatan yang membuat tubuh tidak dapat menyerap nutrisi dari makanan dengan baik atau membuat tidak nafsu makan.

Sumber: https://www.hudsongrillect.com/

Berikut ini adalah hal-hal yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan gizi

  • Menjalani diet ekstrem atau terlalu ketat
  • Mengalami gangguan makan, seperti anoreksia nervosa dan bulimia
  • Menderita penyakit yang membuat nafsu makan terganggu, seperti penyakit hati, HIV/AIDS, atau kanker
  • Memiliki kondisi yang membuat tubuh sulit mencerna atau menyerap nutrisi, misalnya penyakit radang usus
  • Menderita disfagia atau kesulitan menelan
  • Menderita gangguan kesehatan mental, seperti depresi atau skizofrenia
  • Mengonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah banyak dan terlalu sering
  • Menjalani pengobatan yang dapat menurunkan nafsu makan, seperti kemoterapi, konsumsi obat tekanan darah, atau obat tiroid
  • Masalah ekonomi, kurangnya pengetahuan mengenai nutrisi, atau tinggal di daerah yang kekurangan makanan

Untuk menurunkan risiko terjadinya kekurangan gizi, konsumsilah makanan dengan gizi seimbang tiap harinya. Namun Menu makanan dengan gizi seimbang setidaknya terdiri dari sayur dan buah, susu dan produk olahannya, makanan sumber karbohidrat (nasi, kentang, dan roti), lemak sehat, dan protein (daging dan telur).

Kekurangan gizi bukanlah kondisi yang boleh disepelekan. Jadi. Namun jika kamu merasakan berbagai tanda kekurangan gizi seperti yang sudah di sebutkan di atas, segeralah berkonsultasi ke dokter.

Dokter akan menghitung indeks massa tubuh dan melakukan pemeriksaan lain yang di perlukan untuk mengetahui status gizimu. Namun Bila di perlukan, dokter mungkin juga akan memberikan pengaturan pola makan yang sehat dan tentunya sesuai dengan kondisi kesehatanmu.

wajib baca: Penting Untuk Hidup Sehat

Penting Untuk Hidup Sehat

Penting Untuk Hidup Sehat

Penting Untuk Hidup Sehat

Penting Untuk Hidup Sehat, Pola dan gaya hidup modern cukup berpengaruh terhadap perubahan pola makan yang di konsumsi sehari-hari. Makanan cepat saji cenderung lebih di sukai karena di anggap lebih praktis saat di masak dan di konsumsi. Pada hakikatnya, tidak semua makanan cepat saji memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh karena mengandung kadar lemak berlebih yang cukup tinggi, serta tambahan bahan campuran makanan seperti pengenyal makanan, pewarna makanan, hingga bahan pengawet yang berbahaya apabila dikomsumsi terlalu sering dan berlebihan.

Mengonsumsi makanan bergizi erat kaitannya dengan hidup sehat. Karena pola makan yang tepat dapat menunjang tercapainya berat badan yang ideal juga mengurangi risiko penyakit kronis seperti di abetes, kardiovaskular dan jenis kanker lainnya. Mengonsumsi makanan bergizi tak hanya meningkatkan kesehatan fisik, tetapi juga dapat mempengarusi suasana hati. Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung berbagai macam nutrisi yang di butuhkan oleh tubuh. Tubuh manusia membutuhkan bermacam nutrisi untuk menjaga tubuh tetap sehat dan pertumbuhan yang agar dapat berjalan dengan optimal.

8 Kandungan Gizi Penting untuk Hidup Sehat

Kriteria makanan sehat dan bergizi yaitu makanan yang memiliki nilai gizi.

Seimbang dan mengandung nilai gizi esensial tubuh seperti vitamin, mineral, karbohidrat, protein, lemak,kalsium, serat dan air.

Pola makanan yang sehat tidak perlu menghilangkan makanan yang di sukai ataupun makanan tertentu dari program diet.

Tetapi hanya perlu memilih opsi paling sehat dari setiap kategori, karena sejatinya itu semua di butuhkan oleh tubuh.

1.Karbohidrat

Kandungan karbohidrat bisa kita dapatkan dari beragam jenis makanan, seperti halnya kentang, ubi, gandum, beras merah dan jagung. Asupan karbohidrat harus di perhatikan karena 60 persen dari asupan kalori adalah karbohidrat yang juga merupakan sumber energi utama tubuh manusia.

2.Protein

Tubuh manusia membutuhkan asupan protein 10-15% dari asupan protein harian. Sumber protein yang dapat di konsumsi cukup beragam, baik protein nabati ataupun protein hewani. Asupan protein bisa di dapat dari mengonsumsi telur, ikan, daging ayam, bebek, gandum, kacang almond dan kacang kedelai. Protein yang masuk ke dalam tubuh akan di proses menjadi asam amino yang berfungsi membangun otot, organ tubuh, kulit dan rambut. Di sisi lain, fungsi hormon juga diatur oleh protein.

3.Lemak

Lemak terbagi menjadi dua, yaitu lemak jenuh yang bisa di dapat dari mengonsumsi daging, minyak kelapa dan susu, lalu lemak tak jenuh bisa di dapat dari mengonsumsi ikan, alpukat, dan kacang-kacangan. Pada hakikatnya lemak adalah sumber energi yang baik dan di butuhkan untuk kesehatan tubuh. Akan tetapi, lemak harus di konsumsi dengan jumlah yang cukup dan tidak berlebihan agar tidak terjadi obesitas. Obesitas terjadi karena adanya penambahan kalori yang berlebih ke dalam tubuh.

4.Vitamin

Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, vitamin sangatlah di butuhkan. Vitamin pun sangat beragam dan bisa di dapatkan dari setiap makanan yang di konsumsi setiap hari. Vitamin merupakan kandungan penting yang terdapat dalam makanan, akan tetapi bisa saja hilang apabila di masak terlalu lama. Hal ini harus di perhatikan, karena vitamin memegang peran penting dalam menjaga kesehatan badan. Maka dari itu, untuk mencegah hilangnya kandungan vitamin, pilihlah makanan yang mudah diolah dengan cara di kukus, di rebus atau di tumis seperti wortel, minyak ikan, bayam, brokoli, jeruk, alpukat, kacang panjang, daging sapi, dan ayam.

5.Kalsium

Asupan kalsium yang tidak memadai dapat menyebabkan osteoporosis. Tidak hanya itu, tetapi juga dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan insomnia. Keju, yogurt, almond, dan tahu adalah makanan yang mengandung kalsium.

6.Mineral

Mineral adalah zat yang ditemukan di tanah dan dicerna dari makanan. Oleh karena itu, kita dapat mengekstrak mineral dari sumber tumbuhan dan hewan. Untuk meraih asupan mineral dari makanan bisa di dapat dengan mencoba sayuran hijau, alpukat, kacang brazil, sarden, udang merah, dan kalkun. Kandungan mineral yang harus ada dalam tubuh, seperti zat besi, seng, kalsium, selenium, klorida, kalium, yodium, magnesium dan tembaga.

7.Serat

Makan makanan berserat tinggi seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan kacang-kacangan dapat mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, dan di abetes. Selain itu, makanan yang mengandung serat tidak hanya baik untuk kulit, tetapi juga membantu menurunkan berat badan.

8.Air

Air adalah bagian penting dari makanan sehat dan bergizi. Hal ini di sebabkan karena tubuh manusia terdiri dari 60% air, maka manusia perlu memenuhi kebutuhan air hariannya dengan meminum 44.448 gelas air atau setara dengan 2 liter air setiap hari. Kekurangan minum air dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti batu ginjal dan sembelit. Manfaat air bagi tubuh adalah membantu menyerap, mencerna, mengeluarkan, mendistribusikan nutrisi ke tubuh dan mengatur suhu tubuh.

Menjaga kesehatan bukanlah hal yang sulit, selama kita menjaga pola makan dan asupan gizi agar tubuh kita tidak kekurangan nutrisi dan bisa tetap semangat untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Setelah mengetahui apa saja gizi esensial yang di butuhkan tubuh ataupun nutrisi makro lainnya, mari kita bersama-sama memulai dan membiasakan mengonsumsi makanan yang sehat. Download aplikasi IHC Telemeddi App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC di manapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.

Baca juga: Tubuh Kekurangan Gizi

Demo Tolak RUU Kesehatan

Demo Tolak RUU Kesehatan

Demo Tolak RUU Kesehatan dan Potensi Melemahnya Perlindungan Nakes

Sebanyak lima organisasi profesi kesehatan akan menggelar aksi demonstrasi menolak pembahasan Rancangan Undang-Undang Kesehatan Omnibus Law, Senin (8/5/2023).

Kelimanya yakni Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).

Unjuk rasa yang di gelar hari ini berangkat dari keprihatinan mereka atas pembahasan RUU Kesehatan yang di nilai terlalu terburu-buru.

Bahkan, pembahasan ini tak menampung masukan dari organisasi kesehatan. Salah satunya terkait potensi melemahnya perlindungan dan kepastian hukum tenaga kesehatan (nakes) jika RUU ini di sahkan.

Prihatin

Ketua Umum PB IDI Moh Adib Khumaidi menyampaikan, aksi damai yang akan di lakukan sejumlah anggota organisasi profesi kesehatan merupakan bentuk keprihatinan atas proses pembahasan regulasi yang terburu-buru dan tidak memperhatikan masukan dari organisasi profesi.

Ia menuturkan, terdapat sejumlah pesan yang akan di suarakan dalam aksi damai tersebut. Antara lain, mengigatkan pemerintah akan banyaknya masalah kesehatan yang perlu di benahi oleh pemerintah.

Meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, dan meningkatkan pemanfaatan teknologi untuk layanan di masyarakat.

Pesan lainya ialah mendorong pemerintah untuk memperluas pelayanan di kelompok masyarakat yang masih belum terjangkau infrastruktur serta sarana prasarana kesehatan.

“Hal-hal seperti inilah yang perlu lebih di perhatikan oleh pemerintah dan wakil rakyat di parlemen dari pada terus-menerus membuat undang undang baru,” kata Adib.

Baca juga: jenis penyakit kelamin yang belum ada obatnya

Permudah calon dokter spesialis

Sementara itu, Sekretaris Umum Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) Erfen Gustiawan Suwangto mengeklaim RUU Kesehatan justru akan memudahkan masyarakat.

Manfaat RUU Kesehatan untuk masyarakat adalah akses ke dokter dan dokter spesialis akan jauh lebih mudah karena jumlah dokter dapat lebih banyak diproduksi tanpa hambatan.

Putra bangsa dari keluarga tidak mampu akan dapat akses lebih besar untuk menjadi dokter spesialis dan tidak ada lagi kemudahan.

Efren menilai dugaan pembedaan bagi calon dokter spesialis di indonesia masih terjadi sehingga jumlah lulusanya terbatas dan tidak seimbang.

Selain itu, Efren menilai, RUU Kesehatan juga di perlukan buat menghapus praktik pungutan liar yang selama ini di nilai membebani para dokter.

Menurutnya, jika soal persoalan pungutan bisa di berantas, itu akan membuat tata kelola kedokteran bisa lebih transparan.

Dengan begitu, RUU Kesehatan di harapkan membuat minat masyarakat untuk menjadi calon dokter spesialis bertambah dan lulusanya meningkat.

Banyaknya jumlah dokter, terutama spesialis, akan memperpendek antrean pasien di rumah sakit, Biaya masyarakat berobat ke dokter akan lebih murah karena pungli-pungli yang membebani dokter akan hilang,” ujar Erfen.

Penyakit Kelamin yang Belum Ada Obatnya

Jenis Penyakit Kelamin yang Belum Ada Obatnya

Jenis Penyakit Kelamin yang Belum Ada Obatnya

Melakukan hubungan seks yang aman sangat penting untuk mencegah penularan penyakit kelamin.

Pasalnya ada beberapa jenis penyakit kelamin yang hingga kini belum ada obatnya untuk mengatasi penyakit tersebut.

Mulai dari HIV, HSV hingga infeksi virus Zika, semua penyakit tersebut belum dapat di sembuhkan dengan obat khusus sehingga kita perlu mewaspadai penularanya.

Jenis penyakit kelamin yang belum ada obatnya

Penularan penyakit kelamin bisa terjadi ketika tubuh terinfeksi virus atau bakteri yang kemduian menular melalui kontak seksual.

Beberapa penyakit kelamin ada yang cukup mudah di cegah dengan minum obat dan perawatan medis lainnya.

Tapi sayangnya sejumlah penyakit kelamin bahkan ada yang tidak dapat di sembukan karena belum di temukan obatnya.

Dr Neha Bothara, konsultan obstetri dan ginekologi dari RS Hiranandani Vashi-A Fortis Network Hospital, India mengatakan bahwa beberapa jenis penyakit kelamin berikut ini tidak memiliki obat khusus dalam penanganan secara medis.

Sehingga metode dan cara mengatasinya masih berdasarkan gejala yang muncul oleh penderita.

1. Human immunodeficiency virus (HIV)

Penyakit menular seksual yang paling terkenal dan di takuti adalah HIV. Selama beberapa tahun perakhir, perawatan lanjutan, pengobatan jangka panjang dan terapi antiretroviral telah terbukti memperbaiki kondisi pasien yang terinfeksi. Perawatan ini dapat membantu mencegah pertumbuhan dan penyebaran virus sambil mempertahankan sistem kekebalan yang kuat. Selain itu, pengobatan tersebut dinilai dapat membantu mencegah perkembangan AIDS dari HIV. Sayangnya, sederet pengobatan tersebut masih belum lengkap untuk mengatasi HIV secara keseluruhan.

Baca juga: Manfaat membaca untuk kesehatan fisik dan mental

2. Herpes simplex virus (HSV)

Infeksi virus yang disebut HSV dapat menyebar melalui kontak genital-seksual serta fomites dan cara lainnya. Infeksi herpes dapat bertahan dalam waktu yang lama di dalam tubuh dan biasanya di mulai dengan infeksi baru, kemudian sembuh dan ruam terkadang muncul lagi.

Faktanya virus herpes ini tidak benar-benar pergi dari tubuh penderitanya, penyakit yang datang pada waktu berikutnya cenderung lebih ringan dan biasanya berjarak jauh.

Tujuan utama dari pengobatan yang telah di lakukan hingga kini adalah untuk mengontrol rasa sakit dan gejala herpes yang menimbulkan ketidaknyamanan. Tetapi belum ada obat yang di temukan untuk mengatasi masalah ini sampai benar-benar pulih.

3. Human papillomavirus (HPV)

Infeksi HPV juga berlangsung lama. Setelah pasien terkena infeksi HPV, kebanyakan pria atau wanita mengembangkan respons kekebalan terhadap infeksi tersebut, yang kemudian membuangnya dari tubuh.

Namun pada segelintir orang, infeksi virus mungkin terus ada selama beberapa tahun berikutnya, yang memicu perubahan lokal pada mukosa servis yang pada gilirannya memicu kanker serviks.

“Segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dalam mengatasinya,” kata dokter Bothara.

4. Virus Hepatitis

Hepatitis B dan Hepatitis C adalah dua bentuk virus hepatitis yang di tularkan secara seksual. Kedua infeksi ini setelah tertular tidak dapat disembuhkan. Hepatitis B dan C bisa memicu peradangan hati pada jangka panjang, sirosis dan akhirnya dapat memicu kanker hati.

5. Infeksi virus zika

Infeksi virus Zika paling sering di tularkan melalui nyamuk, tetapi juga dapat menular melalui kontak seksual.

Komplikasi virus Zika ini yang cukup di takuti adalah memicu kelainan bawaan pada janin jika infeksi terjadi selama masa kehamilan.

Manfaat Membaca untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Manfaat Membaca untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Manfaat Membaca untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Manfaat membaca buku tak hanya menambah wawasan dan pengetahuan, tetapi juga baik untuk kesehatan otak dan memperpanjang peluang hidup. Oleh karena itu, mulailah luangkan waktu Anda untuk membaca, dan ajaklah seluruh anggota keluarga untuk menjadikan hal ini sebagai kebiasaan.

Jika dibiasakan sejak kecil, membaca bisa menjadi salah satu hobi yang menyenangkan dan bermanfaat. Tidak hanya untuk menambah wawasan, membaca juga dapat meningkatkan fungsi otak, mengurangi stres, bahkan mencegah penyakit Alzheimer.

Membaca bukanlah hal yang sulit, karena di zaman serba modern seperti saat ini banyak sekali pilihan bacaan, mulai dari bentuk cetak hingga digital. Jika kebiasaan membaca telah Anda terapkan sebaik mungkin, manfaatnya bagi kesehatan fisik dan mental dapat bertahan seumur hidup.

Manfaat Membaca untuk Si Kecil

Tidak hanya orang dewasa, bayi yang masih berada di dalam kandungan dan anak-anak pun bisa memperoleh manfaat membaca. Untuk mendapatkan manfaat membaca bagi Si Kecil, pastikan Anda membacakan beragam bacaan, seperti majalah, novel, buku bergambar, dan dongeng sesuai dengan usianya.

Berikut ini adalah beberapa manfaat membaca yang bisa didapatkan oleh Si Kecil:

  • Mengajarkannya tentang komunikasi
  • Membangun keterampilan mendengar, daya ingat, kosakata, dan kecerdasan
  • Memberinya informasi tentang lingkungan sekitar
  • Mengenalkan beragam konsep, seperti angka, huruf, warna, dan bentuk, dengan cara yang menyenangkan

Untuk mendapatkan manfaat membaca ini, Anda tidak selalu harus membeli buku karena Anda bisa meminjamnya dari perpustakaan.

Manfaat Membaca untuk Orang Dewasa dan Lansia

Beda usia, beda pula manfaat membaca yang bisa diperoleh. Jika manfaat membaca untuk anak adalah untuk mendukung tumbuh kembangnya, untuk orang dewasa dan lansia membaca bisa memperbaiki daya ingat.

Seiring bertambahnya usia, daya ingat seseorang bisa saja menurun. Daya ingat yang semakin menurun membuat lansia tidak bisa lagi hidup mandiri, sehingga butuh bantuan dari orang lain.

Selain itu, masih banyak manfaat membaca bagi orang dewasa dan lansia, antara lain:

1. Menguatkan dan menjaga kesehatan otak

Membaca bagaikan olahraga untuk otak. Melalui membaca, Anda bisa mendalami karakter dan membayangkan beragam kondisi atau situasi. Hal ini merupakan salah satu tantangan yang baik untuk kesehatan otak.

Penelitian juga menunjukkan bahwa membaca melibatkan jaringan dan sinyal yang kompleks di otak. Jika sering membaca, jaringan dan sinyal ini akan menjadi lebih kuat. Membaca juga bisa meminimalkan risiko terkena demensia pada lansia.

2. Meningkatkan rasa empati

Penelitian menunjukkan bahwa salah satu adalah mampu membantu pembaca memahami perasaan orang lain. Hal ini karena banyak bacaan, terutama cerita fiksi, yang mengeksplorasi kehidupan karakternya.

Memahami perasaan orang lain atau berempati ini merupakan keterampilan yang penting untuk membangun dan memelihara hubungan sosial.

3. Memberikan umur panjang

Manfaat membaca buku yang lainnya ialah memberikan umur yang lebih panjang. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang membaca selama 3,5 jam per minggu memiliki kemungkinan hidup yang lebih panjang dibandingkan orang yang tidak membaca buku sama sekali.

Membaca buku juga sangat baik untuk mengurangi stres, meringankan gejala depresi, dan membantu Anda beristirahat lebih nyenyak di malam hari.

Baca juga: Hati-Hati overthinking bisa berakibat fatal

Selain beberapa manfaat membaca di atas, orang yang tumbuh di rumah dan memiliki banyak buku lebih mungkin untuk mencapai pendidikan tinggi, memperoleh pendapatan yang lebih besar, dan memiliki fungsi kognitif yang baik di masa depan.

Tips untuk Menumbuhkan Minat Membaca

Berikut adalah tips untuk menumbuhkan minat membaca:

  • Pilihlah buku yang Anda sukai agar tidak merasa jenuh dan bosan
  • Nikmati waktu Anda ketika membaca
  • Pilihlah tempat yang tenang dan nyaman untuk membaca
  • Jika membacakan buku untuk Si Kecil, bacalah dengan perlahan dan tidak terburu-buru, agar ia menikmati dan mengerti apa yang Anda bacakan
  • Untuk Si Kecil, pilihlah buku yang menarik perhatiannya, misalnya buku yang berwarna dan bergambar

Jika minat membaca telah tumbuh, terutama dalam meningkatkan daya ingat, bisa Anda rasakan untuk jangka waktu yang lama. Hal ini dapat mencegah penurunan kognitif seiring bertambahnya usia.

Namun, jika Anda mengalami gangguan pada daya ingat, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Tidak ada kata terlambat untuk mendapatkan. Jadi, luangkanlah waktu Anda untuk membaca buku yang disukai mulai dari sekarang. Namun, pastikan Anda membaca di tempat yang terang, karena hal ini akan lebih baik untuk kesehatan mata.

Manfaat Membaca untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Overthinking Bisa Berakibat Fatal

Overthinking Bisa Berakibat Fatal

Overthinking Bisa Berakibat Fatal

Dampak overthinking tidak hanya bisa membuat hubungan dengan orang lain jadi terganggu lho, tetapi juga bisa memengaruhi kesehatan mental dan fisik pelakunya. Bayangkan saja, jika overthinking membuatmu jadi begadang, takut, atau jadi cemas berlebihan, bukankah justru bisa jadi sakit?

Overthinking adalah istilah untuk perilaku memikirkan segala sesuatu secara berlebihan. Hal ini bisa dipicu oleh adanya kekhawatiran akan suatu hal, mulai dari masalah sepele dalam kehidupan sehari-hari, masalah besar, hingga trauma di masa lalu, yang membuat kamu tidak bisa berhenti memikirkannya.

Orang-orang yang overthinking merasa kebiasaan tersebut merupakan sebuah sikap berhati-hati sebelum mengambil keputusan dan lebih membantu mereka memahami situasi dari berbagai sudut pandang. Padahal, kebiasaan ini tidak baik dan sering kali memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

Dampak Overthinking yang Bisa Terjadi

Berpikir sebelum melakukan sesuatu memang hal yang wajar, sih. Namun, kalau kamu selalu berlebihan dalam memikirkan sesuatu hingga mengorbankan banyak waktu, tentu akan menimbulkan banyak dampak. Berikut ini adalah dampak buruk dari perilaku overthinking:

1. Menghambat aktivitas sehari-hari

Selain membuang-buang waktu, memikirkan sesuatu secara berulang-ulang membuat energi jadi ikut terkuras dan tubuh terasa lelah. Tidak jarang overthinking juga membuat kamu insomnia atau terbangun di malam hari karena anxiety dreams karena terus memikirkan kekhawatiran yang kamu rasakan.

Nah, rasa lelah dan waktu tidur yang tidak teratur ini tentu bisa menghambat kamu untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

2. Menurunkan performa kerja

Overthinking bisa membuatmu menjadi sulit untuk berkonsentrasi, tidak fokus dalam memecahkan masalah, bahkan kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Akhirnya, pikiranmu menjadi kalut dan performa kerja pun bisa menurun. Wah, kalau sudah begini, hanya akan menambah masalah, ya?

3. Membuat emosi jadi tidak terkontrol

Alih-alih mendapatkan solusi terbaik, kebiasaan overthinking justru bisa membuatmu kesulitan untuk mengontrol emosi. Kamu akan cenderung tidak mampu mengendalikan amarah, mudah panik, insecure, bahkan memiliki pemikiran dan perilaku yang aneh.

Overthinking juga bisa menyebabkan seseorang ingin mengurung diri dan mengurangi interaksi sosial dengan orang lain. Jika ini terus terjadi, risiko terjadinya depresi akan meningkat.

4. Mengalami gangguan kesehatan

Memikirkan sesuatu yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan emosi yang dalam hingga mendorong seseorang untuk melampiaskan emosi dengan cara yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan tidak sehat, merokok, atau minum minuman beralkohol. Alhasil, kondisi kesehatanmu dapat menurun akibat kebiasaan ini.

Overthinking juga menyebabkan kamu mengalami sakit kepala, demam, nyeri dada, jantung berdebar, sesak napas, hingga tekanan darah tinggi. Bahkan, pada kasus yang lebih parah, overthinking bisa meningkatkan risiko terkena diabetes, stroke, atau serangan jantung.

Baca juga : cara mengatasi gangguan kecemasan

5. Menyebabkan sulit bersosialisasi

Sadar atau tidak, kebiasaan overthinking bisa bikin hubungan sosialmu menjadi buruk, lho. Berlebihan dalam memikirkan sesuatu dapat menyebabkan krisis kepercayaan (trust issue) kepada orang lain, yang ditandai dengan memiliki asumsi buruk, curiga terus-menerus, jaga jarak, atau sulit melupakan dan memaafkan kesalahan.

Kalau kamu sudah punya perilaku seperti ini, hubunganmu dengan orang lain bisa menjadi renggang.

Memikirkan sesuatu secara berlebihan tidak baik untuk dilakukan. Selain membuang-buang buah waktu, overthinking juga berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik. Oleh karena itu, yuk cobalah untuk berhenti dari kebiasaan overthinking.

Berilah batasan waktu sampai kapan kamu harus berhenti memikirkan sesuatu dan segeralah mengambil keputusan. Sebaiknya tulis sesuatu yang ada di pikiranmu dalam secarik kertas untuk membantu meringankan beban pikiranmu.

Jika dirasa masih sulit, kamu bisa mengalihkan pikiran terlebih dahulu dengan aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat, misalnya menonton film, membaca buku, mendengarkan lagu, atau berolahraga.

Perlu diingat juga ya, merenungkan sesuatu terlalu lama tidak akan menyelesaikan masalah. Lebih baik perbanyak bersyukur dan belajar dari kesalahan agar tidak mengulangnya di masa mendatang.

Jika kamu masih tetap kesulitan mengurangi dan menghilangkan kebiasaan overthinking, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog agar mendapatkan pemeriksaan dan saran yang sesuai kondisimu.

Cara Mengatasi Anxiety Disorder

7 Cara Mengatasi Anxiety disorder

7 Cara Mengatasi Anxiety disorder yang Mudah Dilakukan

Meski umum terjadi, rasa cemas perlu segera di atasi tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Nah, ada beragam cara mengatasi gangguan kecemasan yang perlu di ketahui. Dengan begitu, Anda bisa lebih tenang dalam menghadapi situasi atau mungkin mengambil keputusan.

Rasa cemas yang muncul sesekali, terutama saat menghadapi situasi yang membuat stress atau khawatir, adalah hal normal dan dapat reda dengan sendirinya. Namun, jika rasa cemas sering muncul tanpa sebab yang jelas, berlebihan, dan sulit hilang atau berlangsung dalam waktu lama.
bisa jadi itu di sebabkan oleh gangguan kecemasan.

Lantas, apa itu gangguan kecemasan dan adakah cara mengatasi gangguan kecemasasn yang bisa di lakukan secara mandiri?

Beragam Cara Mengatasi Anxiety disorder

Gangguan kecemasan ada bermacam-macam, mulai dari gangguan kecemasan menyeluruh, serangan panik, hingga fobia. Meski masing-masing gangguan kecemasan memilki karakteristik yang berbeda, secara umum kondisi ini dapat di tangani dengan psikoterapi dan obat-obatan, seperti antiansietas. Contoh obat yang dapat di gunakan untuk mengatasi gangguan cemas adalah buspirone.

Salah satu bentuk psikoterapi yang paling umum di lakukan adalah terapi perilaku kognitif. Melalui terapi ini, penderita akan di arahkan ke cara berpikir, bereaksi, dan berperilaku yang dapat membantunya mengurangi gejala kecemasan.

Selain dengan obat-obatan dan psikoterapi, ada beberapa cara sederhana yang dapat di lakukan secara mandiri dan telah terbukti dapat mengurangi gejala gangguan kecemasan yang muncul, yaitu:

7 Cara mengatasi anxiety disorder

1.Menarik napas dalam

Saat menari napas dalam-dalam, tubuh menjadi lebih rileks dan aktivitas saraf penyebab kecemasan di otak dapat berkurang. Ada pula teknik pernapasn yang bisa anda lakukan sebagai cara mengatasi gangguan kecemasan.

Caranya, tarik napas selama 4 detik, kemudian tahan selama 7 detik, lalu lepaskan kembali perlahan-lahan dalam 8 detik. Lakukan beberapa kali hingga pikiran lebih tenang.

2. Memusatkan pikiran pada aktivitas yang dijalani

Ketika merasa cemas, fokus anda akan terganggu. Jika ini terjadi, cobalah untuk kembali fokus pada hal yang akan di lakukan, misalnya jika ada jadwal membersihkan rumah, lakukanlah. Jika ada jadwal berkumpul dengan teman-teman, pergilah.

Duduk diam tanpa melakukan apa pun dan hanya fokus pada kekhawatiran tentan hal-hal yang mungkin terjadi justru akan memperburuk rasa cemas.

Baca juga Pahami Penyakit Alzheimer

3. Menerapkan metode 5-4-3-2-1

Saat gangguan kecemasan menyerang, lihatlah lingkungan sekitar dan sebutkan 5 benda yang ada di sekeliling anda. Selanjutnya, sebutkan 4 benda yang bisa anda sentuh. Setelah itu, diam sejenak dan sebutkan 3 suara yang anda dengar.

Lanjutkan dengan menyebutkan 2 bau yang bisa anda hirup. Terakhir, kenali 1 rasa yang ada di lidah anda. Cara mengatasi gangguan kecemasan yang satu ini di yakini dapat menghentikan pikiran negatif yang membuat anda gelisah.

4. Menghindari minuman berkafein dan beralkohol

Cara mengatasi anxiety disorder berikutnya adalah dengan menghindari konsumsi minuman beralkohol dan berkafein. Alkohol memang dapat memberikan efek rileks dalam jangka pendek. Namun, jika di konsumsi terlalu sering atau berlebihan, alkohol justru dapat memperparah gangguan kecemasan.

Tidak hanya alkohol, konsumsi kafein dalam bentuk kopi maupun teh juga dapat memicu dan memperburuk gejala kecemasan. Studi menunjukan bahwa konsumsi kafein membuat seseorang merasa lebih gelisah, terlebih jika di konsumsi dalam jumlah berlebihan, yaitu lebih dari 5 gleas per hari.

5. Bercerita kepada orang terdekat

Curhat atau menceritakan apa yang sedang anda rasakan dan alami kepada orang yang di percaya, diketahui bisa meringan kecemasan, Orang tersebut bisa saja psikiater, teman dekat, atau anggota keluarga yang memahami kondisi anda.

Sebagai alternatif, cobalah mencari support group yang beranggotakan orang-orang dengan keluhan serupa. Dengan demikian, Anda dan anggota lainya bisa saling berbagi pengalaman serta tips mengenai cara mengatasi gangguan kecemasan.

6. Meluangakan waktu untuk diri sendiri

Sediakan waktu untuk diri sendiri, misalnya dengan berjalan santai, melakukan meditasi, atau sekadar berendam di air hangat. Bila perlu, matikan telepon genggam selama beberapa saat agar Anda tidak terganggu.

Terkadang, rasa cemas dapat disebabkan oleh meningkatnya hormon stress. Menyediakan waktu untuk diri sendiri dan melakukan relaksasi adalah salah satu cara yang bisa membuat Anda merasa lebih tenang dan rasa cemas pun mereda.

7. Makan secara teratur dan minum cukup air

Ketika sibuk atau merasa cemas, seseorang dapat melupakan jadwal makannya. Padahal, rendahanya kadar gula darah akibat terlambat makan dapat menyebabkan seseorang lebih mudah emosi dan cemas. kekurangan cairan atau dehidrasi juga dapat meningkatkan detak jantuk dan memperburuk rasa cemas.

Efektivitas cara mengatasi gangguan kecemasan di atas belum tentu sama pada setiap orang dengan gangguan kecemasan. Hal terpenting untuk meredekan kecemasan adalah kenali pemicu rasa cemas, kemudian tentukan cara yang palin cocok bagi anda untuk meredakanya.

Apa Itu Penyakit Alzheimer?

 Apa Itu Penyakit Alzheimer

Penyakit Lupa ingatan merupakan gangguan otak yang ditandai dengan perubahan pada otak yang mengakibatkan penumpukan protein tertentu. Penyakit Lupa ingatan menyebabkan otak menyusut sehingga sel-sel otak akhirnya mati.

penyebab paling umum dari demensia yang merupakan penurunan bertahap dalam daya ingat, pemikiran, perilaku, dan keterampilan sosial seseorang. Perubahan ini memengaruhi kemampuan seseorang untuk beraktivitas dengan baik. Penyakit umumnya memengaruhi orang yang berusia di atas 65 tahun. Makin tua usia, makin besar seseorang mengembangkan penyakit .

Kendati demikian, beberapa orang mengalami penyakit Alzheimer sebelum usia 65 tahun, biasanya pada usia 40-an atau 50-an. Kondisi ini disebut sebagai penyakit Alzheimer awal dan jarang terjadi. Kurang dari 10% dari kasus adalah penyakit Alzheimer awal, berdasarkan informasi dari website Clevelnad Clinic.

Gejala Penyakit lupa ingatan

merupakan penyakit yang bertahap dan setiap tahapannya menimbulkan gejala yang berbeda. Penjelasan lebih lanjut mengenai gejala dijelaskan di bawah ini.

Tahapan Gejala Penyakit Alzheimer

Tahapan penyakit terbagi menjadi tiga, yaitu ringan, sedang, dan berat, di mana gejalanya makin memburuk seiring berjalannya waktu.

a. Gejala Ringan

Gejala ringan yang umum adalah lupa terhadap informasi yang baru di peroleh, terutama peristiwa, tempat, dan nama-nama baru. Tanda dan gejala ringan lainnya meliputi:

  • Sulit menemukan kata yang tepat untuk menyatakan pikiran.

  • Kehilangan atau menyimpan benda lebih sering dari biasanya.

  • Sulit membuat atau menyusun rencana.

  • Sulit memecahkan masalah.

  • Membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas rutin.

  • Sebagian besar orang pada tahap ringan tidak memiliki masalah mengenali wajah yang akrab dan masih bisa pergi ke tempat-tempat yang umum di kunjungi.

Baca Juga : Jangan Abaikan Nyeri Leher / Tengkuk yang Anda Alami

b. Gejala Sedang

Alzheimer tahap sedang umumnya merupakan tahap yang bisa berlangsung selama beberapa tahun. Gejalanya mencakup:

  • Mengalami penurunan memori.

  • Sering merasa bingung dan lupa dengan peristiwa atau rincian hidupnya, seperti nomor telepon atau sekolah.

  • Makin bingung mengenai hari, tanggal, musim yang berlangsung, serta lokasi mereka berada.

  • Memiliki daya ingat jangka pendek yang buruk.

  • Menemui kesulitan mengenali teman dan keluarga.

  • Mengulang-ulang cerita, pikiran, atau peristiwa yang ada di pikiran mereka.

  • Mengalami kesulitan dalam memecahkan matematika sederhana.

  • Membutuhkan bantuan dalam perawatan diri, seperti mandi, berpakaian, dan menggunakan kamar mandi.

  • Mengalami perubahan kepribadian, termasuk gelisah atau bersikap agresif. Mereka juga menunjukkan depresi, apati, atau kecemasan seiring perkembangan penyakit.

  • Mulai memiliki kecurigaan tanpa dasar tentang orang di sekitarnya.

  • Mengalami inkontinensia urin atau inkontinensia tinja.

  • Mengalami gangguan tidur.

  • Mulai berkeliaran dari tempat tinggalnya.

c. Gejala Berat

Pada tahap akhir Alzheimer, gejalanya makin parah sehingga memerlukan perawatan ekstensif. Gejala yang ditunjukkan mencakup:

  • Kehilangan hampir seluruh memorinya.

  • Tidak menyadari lingkungan di sekitar.

  • Membutuhkan bantuan dalam semua kegiatan sehari-hari, seperti makan, duduk, dan berjalan.

  • Kehilangan kemampuan berkomunikasi. Pembicaraannya terbatas pada beberapa kata.

  • Rentan terhadap infeksi, terutama pneumonia dan infeksi kulit.

Pengertian Penyakit HIV dan AIDS

HIV ( Human immunodeficiency virus ) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.

HIV  yang tidak segera di tangani akan berkembang di kondisi yang serius yang biasa di sebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV. pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.

Kenali Perbedaan HIV dan AIDS - KlikDokter

Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, serta ASI. perlu di ketahui HIV tidak menular melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, atau sentuhan fisik.

HIV adalah penyakit seumur hidup. dengan kata lain, virus HIV akan menetap dalam tubuh penderita seumur hidupnya. Meski belum ada metode pengobatan untuk mengatasi HIV, tetapi ada obat yang bisa memperlambat perkembangan penyakit ini dan memberi harapan pada penderitanya.

 

HIV dan AIDS di indonesia

berdasarkan data Kementrian Kesehatan RI tahun 2023, terdapat lebih dari 500.000 kasus infeksi HIV di indonesia. Dari jumlah tersebut, kasus HIV paling sering terjadi pada heteroseksual di ikuti lelaki eks lelaki (LSL) atau homoseksual, pengguna NAPZA suntik (penasun), dan pekerja seks.

Gejala HIV dan AIDS

kebanyakan penderita mengalami flu ringan pada 2-6 minggu setelah terinfeksi HIV. Flu bisa di sertai dengan gejala lain dan dapat bertahan selama 1-2 minggu. setelah flu membaik, gejala lain mungkin tidak akan terlihat selamat bertahun-tahun meski virus HIV terus merusak kekebalan tubuh penderitanya, sampai HIV berkembang ke stadium lanjut menjadi AIDS.

Baca Juga : Jangan Abaikan Nyeri Leher / Tengkuk yang Anda Alami

pada kebanyakan kasus, seseorang baru mengetahui dirinya terserang HIV setelah memeriksakan diri ke dokter akibat terkena penyakit parah yang di sebabkan oleh melemahnya daya tahan tubuh, peyakit parah yang di maksud antara lain diare kronis,pneumonia, penurunan berat badan secara drastis (cachexia), atau toksoplasmosis otak.

Differences Between HIV/AIDS and How to Prevent It - Nona Woman - Nona Woman

Penyebab dan Faktor Risiko HIV dan AIDS

Penyakit HIV disebabkan oleh human immunodeficiency virus atau HIV, sesuai dengan nama penyakitnya. Bila tidak diobati, HIV dapat makin memburuk dan berkembang menjadi AIDS.

Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seks vaginal atau anal, penggunaan jarum suntik, dan transfusi darah. Meskipun jarang, HIV juga dapat menular dari ibu ke anak selama masa kehamilan, melahirkan, dan menyusui.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penularan adalah sebagai berikut:

  • Berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan dan tanpa menggunakan pengaman
  • Menggunakan jarum suntik bersama-sama
  • Melakukan pekerjaan yang melibatkan kontak dengan cairan tubuh manusia tanpa menggunakan alat pengaman diri yang cukup

Lakukan konsultasi ke dokter bila Anda menduga telah terpapar HIV melalui cara-cara di atas, terutama jika mengalami gejala flu dalam kurun waktu 2–6 minggu setelahnya.

Pengobatan HIV dan AIDS

Penderita yang telah terdiagnosis HIV harus segera mendapatkan pengobatan berupa terapi antiretroviral (ARV). ARV bekerja mencegah virus HIV bertambah banyak sehingga tidak menyerang sistem kekebalan tubuh.

Pencegahan HIV dan AIDS

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari dan meminimalkan penularan HIV:

  • Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah
  • Tidak berganti-ganti pasangan seksual
  • Menggunakan kondom saat berhubungan seksual
  • Menghindari penggunaan narkoba, terutama jenis suntik
  • Mendapatkan informasi yang benar terkait HIV, cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya, terutama bagi anak remaja

Bau Mulut: Penyebab, Pengobatan, Serta Pencegahannya

Bau Mulut: Penyebab, Pengobatan, Serta Pencegahannya

Bau mulut, atau halitosis, merupakan salah satu masalah kesehatan mulut yang gejala utamanya adalah keluarnya bau tidak sedap. Bau tersebut dapat berasal dari mulut, gigi, atau sebagai akibat dari masalah kesehatan lainnya.
Kondisi ini dapat menjadi masalah sementara atau kondisi kronis. Menurut American Dental Association, setidaknya 50 persen orang dewasa pernah mengalami halitosis dalam hidup mereka.

Penyebab Bau Mulut

Terdapat berbagai faktor yang dapat membuat keluarnya bau yang tidak sedap dari mulut. Dikutip dari Healthline, beberapa penyebab bau mulut adalah:

Kebersihan mulut yang tidak baik

Jika tidak dibersihkan dengan benar, kombinasi bakteri dan makanan yang membusuk di mulut akan menghasilkan bau yang tidak sedap.

Makanan dan minuman dengan bau yang kuat

Setelah mengonsumsi makanan jenis ini (seperti bawang), perut menyerap minyak dari makanan selama pencernaan kemudian masuk ke aliran darah dan perjalanan ke paru-paru.

Merokok

Rokok atau cerutu menyebabkan bau yang tidak sedap dan mengeringkan mulut, yang dapat membuat bau napas semakin buruk.

Mulut kering

Hal ini dapat terjadi jika seseorang tidak menghasilkan cukup air liur yang dapat membantu menjaga mulut bersih dan mengurangi bau.

Penyakit gusi

Kondisi yang disebut juga sebagai penyakit periodontal ini terjadi ketika seseorang tidak segera menghilangkan plak dari gigi.

Kondisi sinus, mulut, atau tenggorokan

Bau mulut dapat muncul jika seseorang memiliki infeksi sinus, bronkitis kronis, atau infeksi pada sistem pernapasan atas atau bawah.

Penyakit lainnya

Bau mulut yang tidak biasa dapat menjadi gejala dari beberapa penyakit seperti penyakit ginjal, penyakit atau kegagalan hati, diabetes, sleep apnea, dan gangguan refluks gastroesofageal atau GERD (yang merupakan penyebab yang relatif umum dari bau mulut).

Baca juga: Ganggu Rutinitas, Cari Tahu Penyebab Saraf Kejepit dan Cara Obatinya

Gejala Bau Mulut

Selain bau yang tidak sedap, seseorang mungkin juga merasakan rasa tidak enak di mulut. Jika rasa tersebut disebabkan oleh kondisi lain dan bukan karena partikel makanan yang terperangkap, rasa tersebut mungkin tidak akan hilang bahkan jika setelah menyikat gigi dan menggunakan obat kumur.

Pengobatan Bau Mulut

Dikutip dari laman John Hopkins Medicine, bau mulut dapat diatasi sesuai dengan penyebabnya.

Jika disebabkan oleh penyakit gusi, dokter gigi dapat membantu membersihkan bakteri di gusi atau plak yang telah menumpuk (yang menyebabkan peradangan di gusi). Selain itu, obat kumur antimikroba juga dapat mengatasi plak menumpuk.

Dokter gigi juga dapat mengarahkan untuk menyikat lidah dengan lembut setiap kali menyikat gigi untuk membantu menghilangkan bakteri penyebab bau.

Kemudian, jika bau mulut disebabkan oleh kondisi medis lainnya, pengobatan akan dilakukan dengan prosedur yang sesuai dengan kondisi tersebut.

Pencegahan Bau Mulut

Pencegahan kondisi ini relatif mudah yaitu dengan memperhatikan kebersihan mulut dengan baik. Caranya adalah dengan menggosok gigi setidaknya dua kali sekali (setelah sarapan dan sebelum tidur), jangan lupa membersihkan lidah, dan ganti sikat gigi setiap 2 atau 3 bulan.

Selain itu, dikutip dari WebMD, beberapa cara lainnya adalah:

  • Cek kondisi gigi ke dokter gigi setidaknya 2 kali dalam setahun
  • Berhenti merokok
  • Minum air yang banyak untuk membuat mulut tetap lembab
  • Makan lebih banyak buah dan sayuran dan kurangi konsumsi daging
  • Catat konsumsi makanan untuk mengidentifikasikan makanan pemicu bau mulut

Hipertiroid Penyakit Apa? Catat Gejala dan Komplikasinya

Hipertiroid Penyakit Apa? Catat Gejala dan Komplikasinya

Hipertiroid penyakit apa? Mengingat kondisi tersebut sempat diidap oleh selebriti Indra Bruggman sampai membuatnya mengalami perubahan fisik hingga merasa ketakutan. Hal ini diketahui langsung dari postingannya di Instagram.
“Sering merasa capek, dada berdetak kencang walaupun cuma jalan beberapa meter bahkan pada saat berdiri, saya merasa kaki saya gemetar tapi keadaan seperti itu tidak dialami setiap hari bahkan pada saat mau tidur, saya merasa jantung berdetak 2 kali lipat dan berkeringat di saat tidur,” tulis Indra dalam sebuah postingannya di Instagram, dikutip Selasa (31/5/2022).

Sampai saat ini kondisi Indra Bruggman dikabarkan berangsur pulih usai rutin berobat. Bahkan, berat badannya juga sudah naik 6 kg.

Berkaca dari kondisi Indra, lantas, hipertiroid penyakit apa sih? Simak informasi berikut.

Hipertiroid penyakit apa?

Hipertiroidisme atau disebut hipertiroid adalah kondisi saat kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroksin. Tiroid merupakan kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu di pangkal leher, tepatnya di bawah jakun, yang mengatur setiap aspek metabolisme tubuh.

Kondisi ini bisa mempercepat metabolisme tubuh, menyebabkan penurunan berat badan, hingga detak jantung yang cepat atau tidak teratur. Ini dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi, termasuk penyakit Graves, penyakit Plummer, dan tiroiditis.

Gejala Hipertiroid

Selain tahu hipertiroid penyakit apa, masyarakat juga perlu mengenal gejalanya. Dikutip dari Mayo Clinic, penyakit hipertiroid umumnya bisa meniru masalah kesehatan lainnya. Hal ini yang membuat dokter sulit untuk mendiagnosis. Adapun beberapa gejala yang perlu diketahui, seperti:

Penurunan berat badan yang tidak disengaja, bahkan saat nafsu makan dan asupan makanan tetap sama atau meningkat

  • Detak jantung cepat (takikardia), biasanya lebih dari 100 detak per menit
  • Detak jantung tidak teratur (aritmia)
  • Jantung berdebar-debar (palpitasi)
  • Nafsu makan meningkat
  • Gugup, cemas, dan mudah tersinggung
  • Tremor, biasanya gemetar halus di tangan dan jari Anda
  • Berkeringat
  • Perubahan pola menstruasi
  • Peningkatan kepekaan terhadap panas
  • Perubahan pola buang air besar, terutama buang air besar yang lebih sering
  • Kelenjar tiroid yang membesar (gondok), yang mungkin tampak sebagai pembengkakan di pangkal leher
  • Kelelahan, kelemahan otot
  • Sulit tidur
  • Penipisan kulit
  • Rambut halus dan rapuh

Hipertiroid pada orang tua umumnya cenderung tidak menunjukkan gejala atau gejalanya tidak terlalu jelas. Misalnya seperti peningkatan denyut jantung, intoleransi panas, dan kecenderungan merasa lebih lelah saat melakukan aktivitas rutin.

Komplikasi Hipertiroid

Begitu juga dengan komplikasinya, masyarakat juga perlu tahu selain hipertiroid penyakit apa. Pasalnya, penyakit ini bisa menyebabkan sejumlah komplikasi serius, seperti:

Masalah jantung
Beberapa komplikasi hipertiroidisme yang paling serius melibatkan jantung. Ini termasuk detak jantung yang cepat, gangguan irama jantung yang disebut fibrilasi atrium yang meningkatkan risiko stroke, dan gagal jantung kongestif.

Baca Juga: Bantu Redakan Batuk Kering, Ini Deskripsi Obat Dextromethorphan, Aturan Pakai, Hingga Efek Sampingnya

Tulang rapuh

Hipertiroidisme yang tidak diobati juga dapat menyebabkan tulang lemah dan rapuh (osteoporosis). Kekuatan tulang seseorang sebagian bergantung pada jumlah kalsium dan mineral lain yang dikandungnya. Terlalu banyak hormon tiroid mengganggu kemampuan tubuh untuk memasukkan kalsium ke dalam tulang.

Krisis tirotoksik

Hipertiroidisme juga bisa memicu krisis tirotoksik atau peningkatan gejala yang tiba-tiba, seperti menyebabkan demam, denyut nadi yang cepat, dan bahkan delirium. Apabila hal ini terjadi, segera cari perawatan medis.

Nah jadi pertanyaan terkait hipertiroid penyakit apa? Jawabannya kondisi saat kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroksin, menyebabkan peningkatan proses metabolisme tubuh, penurunan berat badan, hingga detak jantung yang cepat atau tidak teratur. Selain itu, penyakit ini juga bisa memicu komplikasi serius seperti penyakit jantung.

Apa Itu Fibromyalgia? Penyebab, Gejala, Serta Pemicunya

Apa Itu Fibromyalgia? Penyebab, Gejala, Serta Pemicunya

Fibromyalgia merupakan sebuah penyakit kronis jangka panjang. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri otot, nyeri sendi, dan kelelahan. Penyakit ini sering disertai dengan kelelahan, masalah tidur, masalah memori dan masalah suasana hati.
Para peneliti percaya bahwa fibromyalgia memperkuat sensasi nyeri dengan memengaruhi cara otak dan sumsum tulang belakang memproses sinyal yang menyakitkan dan tidak menyakitkan.

Penyebab Fibromyalgia

Dikutip dari Mayo Clinic, kebanyakan peneliti percaya bahwa stimulasi saraf berulang menyebabkan otak dan sumsum tulang belakang orang dengan fibromyalgia berubah.

Perubahan ini melibatkan peningkatan abnormal kadar bahan kimia tertentu di otak yang menandakan rasa sakit. Selain itu, reseptor rasa sakit otak tampaknya mengembangkan semacam memori rasa sakit dan menjadi peka.

Hal itu berarti mereka dapat bereaksi berlebihan terhadap sinyal yang menyakitkan dan tidak menyakitkan. Ada kemungkinan banyak faktor yang menyebabkan perubahan ini, beberapa antaranya adalah:

Faktor genetika: Fibromyalgia cenderung diturunkan dalam keluarga, karena itu, mungkin ada mutasi genetik tertentu yang membuat seseorang lebih rentan untuk mengembangkan kelainan tersebut.
Infeksi: Beberapa penyakit tampaknya memicu atau memperburuk fibromyalgia.
Peristiwa fisik atau emosional: Fibromyalgia terkadang dapat dipicu oleh peristiwa fisik, seperti kecelakaan mobil, dan stres psikologis yang berkepanjangan.

Gejala Fibromyalgia

Utamanya, fibromyalgia memunculkan rasa nyeri di bagian sistem muskuloskeletal-atau struktur yang mendukung badan, leher, dan punggung-seperti pada tulang rawan atau ligamen. Namun, seperti dikutip dari Healthline, penyakit ini dapat disertai dengan gejala lain, seperti:

  • Kelelahan
  • Susah tidur
  • Tidur non-restoratif, atau tidur untuk waktu yang lama tanpa merasa istirahat
  • Sakit kepala
  • Kesulitan fokus atau memperhatikan
  • Mata kering
  • Ruam
  • Gatal
  • Nyeri atau nyeri tumpul di perut bagian bawah
  • Masalah kandung kemih, seperti sistitis interstisial
  • Depresi
  • Kecemasan

Pemicu Fibromyalgia

Dikutip dari Cleveland Clinic, terdapat beberapa faktor yang dapat memicu serangan gejala fibromyalgia, seperti:

  • Perubahan rutinitas sehari-hari
  • Perubahan pola makan atau pola makan yang buruk
  • Fluktuasi hormon
  • Kurang tidur
  • Stresor seperti terkait pekerjaan, penyakit, stres emosional
  • Perubahan pengobatan
  • Perubahan pola tidur (misalnya, kerja shift)
  • Perubahan cuaca atau suhu
  • Pengobatan Fibromyalgia

Sayangnya, belum ada obat untuk fibromyalgia saat ini. Meski begitu, pengobatannya cenderung berfokus pada pengurangan gejala dan peningkatan kualitas hidup dengan obat-obatan, strategi perawatan diri, dan perubahan gaya hidup.

Obat-obatan yang dapat menghilangkan rasa sakit dan membantu tidur lebih nyenyak dapat membantu mengurangi gejala fibromyalgia. Beberapa obat umum tersebut termasuk pereda nyeri, obat anti kejang, dan antidepresan.

Terdapat juga beberapa alternatif lainnya jika obat-obatan tersebut tidak ampuh. Caranya adalah dengan fokus menurunkan stres dan mengurangi rasa nyeri seperti dengan meditasi, yoga, dan diet seimbang yang kaya akan nutrisi.

Baca juga: Mengulik Alergi Kafein Seperti pada Kopi yang Berbeda Sensitivitas Kafein

Pencegahan Fibromyalgia

Dikarenakan para ahli belum mengetahui apa penyebab fibromyalgia, tidak begitu ada langkah untuk mencegahnya. Namun, demi mengurangi risiko munculnya fibromyalgia, beberapa langkah yang dapat dicoba adalah dengan:

  • Minimalkan stres
  • Makan makanan yang bergizi
  • Tidur yang cukup
  • Pertahankan berat badan yang sehat
  • Kelola radang sendi, depresi, atau kondisi lainnya
  • Tetap aktif dan berolahraga secara teratur

Ini Rentang Waktu Kasus Cacar Monyet Paling Menular

Ini Rentang Waktu Kasus Cacar Monyet Paling Menular

Para ahli mengatakan pasien yang terinfeksi cacar monyet bisa menularkan penyakit hingga empat minggu, setelah gejala muncul. Hal ini diungkapkan pakar penyakit menular baru di John Hopkins University, Dr Amesh Adalja.
Pasien yang terinfeksi cacar monyet awalnya akan mengalami demam. Kemudian, muncul ruam dan lesi kulit di area wajah dan tubuh.

Virus tersebut bisa ditularkan melalui sentuhan pada area yang terkena cacar atau melalui droplet yang keluar saat batuk dan bersin. Dr Adalja mengatakan pasien cacar monyet bisa menular hingga empat minggu.

“(Ini karena) perlu beberapa minggu agar lesi kulit menghilang. Orang-orang masih bisa menularkan virus sampai lesi di kulit aktif mereka hilang,” beber Dr Adalja yang dikutip dari Daily Mail, Sabtu (21/5/2022).

Hal ini juga selaras dengan pakar kesehatan global di Southampton University, Inggris, Dr Michael Head. Ia mengatakan penularan cacar monyet ini masih bisa terus terjadi selama ruam dan lepuh masih ada.

“Berdasarkan wabah monkeypox sebelumnya dan panduan dari (otoritas kesehatan Inggris) dan WHO, periode infeksi (yaitu ketika virus dapat ditularkan ke orang lain) dapat dibandingkan dengan periode waktu di mana ruam dan lepuh ada,” kata Dr Michael Head.

“Ini mungkin selama dua minggu, dan mungkin lebih lama,” lanjutnya.

Dr Michael Head mengungkapkan para ahli masih terus mempelajari tentang kasus dan presentasi wabah cacar monyet ini. Menurutnya, masih banyak pertanyaan dasar tentang penyakit ini yang masih harus diklarifikasi.

Baca Juga: Imunoterapi untuk Alergi: Tujuan, Proses, dan Efek Samping

“Namun, jika penularan selanjutnya memang dapat terjadi dalam jangka waktu yang lebih lama, identifikasi awal dari setiap kasus yang mungkin terjadi akan menjadi vital dalam upaya memutus rantai penularan dan menahan wabah,” jelasnya.

Gejala Cacar Monyet
Gejala cacar monyet yang harus diperhatikan, yakni:

  • Demam
  • Kelelahan
  • Lemas
  • Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)
  • Menggigil
  • Nyeri otot
  • Sakit kepala

Gejala awal akan berlangsung selama 1 hingga 3 hari. Kemudian, mulai muncul ruam di wajah dan menyebar ke seluruh bagian tubuh lainnya, seperti lengan atau kaki.

Ruam ini berkembang mulai dari muncul bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras dan menimbulkan borok. Umumnya, diperlukan waktu selama 2-4 minggu sampai ruam tersebut menghilang.

Tetanus: Gejala, Komplikasi, hingga Cara Mengobatinya

Tetanus adalah salah satu penyakit yang namanya sudah familiar di kalangan masyarakat. Penyakit yang satu ini dikenal sebagai penyakit mematikan lantaran berhubungan dengan sistem saraf dan otot.

Nama tetanus diambil dari bahasa Yunani ‘tetanos’ yang bermakna ‘menegang’. Hal tersebut dikarenakan penderita tetanus umumnya mengalami gejala awal berupa kejang-kejang dengan rahang yang tertutup rapat (lockjaw), punggung melengkung, disertai sesak napas. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ulasan lengkap mengenai apa itu tetanus.

Apa Itu Tetanus?

Tetanus adalah penyakit infeksi berbahaya yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Bakteri ini dapat ditemukan di tanah, kotoran manusia, hewan peliharaan, dan daerah pertanian. Tak hanya itu, bakteri Clostridium tetani juga dapat ditemukan pada besi berkarat dan ujung jarum atau peniti yang tidak steril.

Baca Juga : Fakta Varian Covid-19 Terbaru, Omicron dan Vaksin Booster

Bakteri Clostridium tetani dapat menyerang manusia maupun hewan, bahkan bayi yang baru lahir melalui luka iris tali pusar yang tidak dipotong dengan pisau steril. Tak tanggung-tanggung, penyakit tetanus merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian pada bayi.

Penyebab Tetanus
Pada dasarnya, penyakit tetanus dapat menyerang semua orang, tak peduli tua maupun muda. Namun orang-orang dengan kondisi berikut lebih berisiko terserang penyakit tetanus.

Orang yang belum mendapatkan injeksi vaksin tetanus.
Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh atau imunitas yang lemah.
Luka pada kulit yang dibiarkan terbuka atau tidak dibersihkan dengan baik.
Gejala Tetanus
Gejala tetanus yang umum dialami oleh penderita ialah kejang atau kaku pada otot rahang (lockjaw). Selain itu terdapat beberapa gejala tetanus lainnya yang ikut menyertai gejala utama, antara lain:

Kram pada rahang.
Kejang otot secara tiba-tiba, biasanya terjadi pada otot sekitar perut.
Otot di sekujur tubuh terasa kaku dan sakit.
Sulit menelan.
Sakit kepala.
Demam dan berkeringat.
Perubahan pada tekanan darah dan detak jantung.
Komplikasi Penyakit Tetanus
Apabila gejala tetanus terjadi dan pasien tidak segera ditangani oleh tenaga medis, maka pasien berIsiko mengalami komplikasi. Berikut ini merupakan beberapa komplikasi yang diakibatkan oleh penyakit tetanus.

Kesulitan bernapas.
Kejang yang mengakibatkan penyempitan pada pita suara (laryngospasms).
Patah tulang.
Terjadi infeksi yang lebih parah.
Penyumbatan arteri utama pada paru-paru akibat adanya penggumpalan darah.
Sederet penyakit yang menyerang paru-paru, seperti pneumonia, emboli paru, dan infeksi paru-paru.
Gagal ginjal akut.
Jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba.
Kerusakan otak yang diakibatkan oleh kurangnya pasokan oksigen dari paru-paru.
Gangguan lainnya akibat terlalu lama berada di rumah sakit.

Cara Mengobati Tetanus
Seseorang yang mengalami gejala-gejala tetanus sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit untuk ditangani secara medis sebelum bakteri semakin menyebar dan infeksi yang terjadi semakin parah.

Biasanya para dokter akan melakukan diagnosa terhadap gejala-gejala yang dialami pasien. Pemeriksaan penunjang juga turut dilakukan demi memastikan bahwa gejala yang dialami oleh pasien memang benar-benar diakibatkan oleh Clostridium tetani.

Jika dokter sudah memastikan bahwa pasien mengidap tetanus, maka pasien diwajibkan menjalani rawat inap di rumah sakit untuk mengobati luka dan meredakan gejala tetanus.

Adapun rangkaian pengobatan yang dilakukan di rumah sakit meliputi:

Perawatan Luka
Perawatan luka ini biasanya meliputi pembersihan luka, menutup luka dengan kasa atau perban, hingga menjahit luka yang terbuka.

Perawatan ini bertujuan agar tidak terjadi infeksi yang diakibatkan oleh bakteri lain yang juga mungkin saja masuk melalui luka tersebut.

Suntikan Antitetanus
Perawatan selanjutnya ialah pemberian suntikan antitetanus. Zat antitetanus yang disuntikkan ini berfungsi untuk menetralkan racun neurotoksin yang dibawa oleh bakteri Clostridium tetani.

Pemberian Antibiotik
Antibiotik perlu diberikan pada pasien untuk membunuh bakteri penyebab tetanus. Pemberian antibiotik dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung kebutuhan dan ada atau tidaknya reaksi alergi yang dialami oleh pasien terhadap zat antibiotik.

Pemberian Obat Penenang
Selain antibiotik, pasien juga akan diberi obat penenang guna melemaskan otot-otot yang tegang dan kaku akibat kejang.

Obat penenang yang diberikan oleh dokter menyesuaikan dosis yang dibutuhkan dan reaksi tubuh pasien setelah pemberian obat.

Pemberian Magnesium Sulfat dan Beta Blocker
Obat dengan kandungan magnesium sulfat dan beta blocker disini berfungsi untuk mengatur irama detak jantung dan pernapasan.

Sebagaimana telah dibahas pada bagian sebelumnya, gangguan pada saluran pernapasan dan paru-paru serta detak jantung yang berhenti tiba-tiba merupakan komplikasi penyakit tetanus.

Magnesium sulfat dan beta blocker dikonsumsi untuk mengurangi gejala komplikasi yang dialami oleh pasien.

Vaksin Tetanus
Vaksin tetanus tetap harus dilakukan meskipun seseorang sudah positif mengidap penyakit tetanus. Selain untuk mengurangi perkembangbiakan bakteri, vaksinasi juga berfungsi sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit tetanus.

Pemasangan Alat Bantu Pernapasan
Alat bantu pernapasan mungkin diperlukan untuk membantu pasien yang mengalami kesulitan bernapas akibat penyempitan saluran pernapasan dan pembuluh darah di paru-paru.

Upaya Pencegahan Tetanus

Salah satu upaya pencegahan tetanus adalah melalui penyuntikan vaksin tetanus. Setelah melakukan penyuntikan vaksin, tubuh akan membuat antibodi yang dapat melawan racun neurotoksin. Di Indonesia, vaksin tetanus wajib diberikan, khususnya pada anak-anak.

Selain vaksinasi, tindakan lain yang dapat kamu lakukan untuk mencegah penyakit tetanus ialah membersihkan luka dengan air mengalir. Sebaiknya kamu juga tidak membiarkan lukamu terbuka begitu saja.

Pastikan kamu juga menggunakan peralatan yang sudah disterilkan untuk mengobati luka. Karena kamu tidak pernah tahu berapa banyak bakteri yang melekat pada peralatanmu.

Jika kamu merasakan gejala-gejala tetanus, maka sesegera mungkin pergilah ke dokter untuk mendapat pertolongan medis. Percayalah, menundanya hanya akan membuat penyakitmu bertambah parah.

Jangan Menganggap Sepele Penyakit Tetanus!
Kesimpulannya, tetanus adalah penyakit yang diakibatkan oleh bakteri Clostridium tetani yang masuk ke dalam tubuh melalui luka pada permukaan kulit yang diakibatkan oleh berbagai hal.

Meskipun tampaknya sepele, namun tetanus dapat mengakibatkan kematian karena racun neurotoksin yang disebarkan oleh bakteri Clostridium tetani dapat menyebabkan penggumpalan darah, serta membuat otot menjadi tegang dan kaku.

Tak hanya itu, apabila tidak segera mendapat pertolongan medis, penyakit tetanus dapat berevolusi menjadi berbagai penyakit lain. Seperti gagal ginjal, pneumonia, hingga detak jantung yang tak beraturan.

Oleh karena itu, lakukan vaksinasi secara rutin sebagai tindakan pencegahan dan jangan biarkan luka terbuka. Pastikan juga kamu selalu mencuci luka dengan air yang mengalir sampai tidak ada debu atau tanah yang menempel.

Fakta Varian Covid-19 Terbaru, Omicron dan Vaksin Booster

Sejak pertama kali kasus Omicron yaitu varian atau mutasi baru dari virus corona ditemukan di Indonesia, berita mengenai vaksin booster pun turut ikut semakin banyak dicari.

Kasus omicron sendiri pertama kali ditemukan di Indonesia tanggal 16 Desember 2021. Pasien yang membawa virus tersebut langsung di rawat dan karantina di wisma atlet Jakarta sampai saat ini.

Sementara itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa virus corona (Covid-19) varian Omicron atau yang dikenal sebagai B.1.1.529 kemungkinan besar memiliki kecepatan dalam penularan dan mampu menurunkan kemampuan antibodi dari infeksi alamiah dan vaksinasi.

Selain itu, Omicron juga dijelaskan memiliki kemungkinan besar untuk bisa escape immunity yang artinya 2 dosis vaksin yang selama ini telah dilakukan sebagian besar masyarakat Indonesia baik itu dengan jenis Sinovac, Astrazeneca, Moderna, Sinopharm dan lain-lainnya dikatakan kurang ampuh menghadapi omicron.

Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!

Meskipun studi mengenai varian baru Covid-19 ini masih berjalan. Tapi tidak ada salahnya untuk mengetahui fakta-fakta terbaru mengenai Omicron.

Berikut fakta-fakta seputar omicron yang harus kamu ketahui:

1. Asal Muasal Omicron.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, menyatakan bahwa kasus varian omicron pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan pada 9 November 2021. Pendeteksian dilakukan oleh para ilmuwan di sana karena melejitnya kasus positif Covid-19 di sejumlah Afrika Selatan.

2. Masuk Kategori VOC (Variant of Concern)
Varian yang memiliki nama lain Covid-19 B.1.1.529 ini masuk sebagai kategori VOC yang artinya, adalah varian yang menjadi perhatian karena memiliki tingkat penularan tinggi, virulensi yang tinggi, dan menurunkan efektivitas diagnosis, terapi serta vaksin yang ada.

3. Telah Menyebar ke 89 Negara
Setelah Afrika Selatan, tidak lama kemudian varian Omicron juga ditemukan di Korea Selatan. Karena Varian baru virus corona Omicron menyebar ke seluruh dunia dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kasus Omicron pun dikatakan sudah menyebar ke 89 negara sejak pertama kali ditemukan (Sumber Kompas.com data per 30 Desember 2021)

4. Memiliki Gejala yang Ringan
Dokter asal Afrika Selatan yang pertama mencurigai gejala Omicron, mengatakan sejauh ini gejala pada Omicron ringan, dan dapat dirawat di rumah.

Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, Angelique Coetzee, mengatakan kepada Reuters bahwa varian Omicron tidak seperti Delta. Sejauh ini pasien belum melaporkan kehilangan penciuman atau rasa dan tidak ada penurunan besar dalam kadar oksigen dengan varian baru.

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyebut gejala Omicron yang telah diamati, antara lain:

Batuk kering dan gatal di tenggorokan
Kelelahan
Hidung tersumbat
Demam
Mual
Napas pendek atau
kesulitan bernapas
Serta diare
5. Sudah Memiliki Kasus Kematian
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengonfirmasi kematian satu pasien terinfeksi Covid-19 varian Omicron di Inggris. Johnson juga memperingatkan varian ini akan menjadi varian dominan di London.

6. Vaksin Booster Dikatakan Ampuh Hadapi Omicron
Sejauh ini kabar baik terkait Omicron adalah, vaksin booster yang tadinya untuk bantu hadapi varian Covid-19, Delta dikatakan juga ampuh untuk hadapi Omicron.

Peneliti Inggris telah menganalisis kemungkinan dampak vaksin booster COVID-19 pada Varian Omicron dan mengatakan itu bisa memberikan sekitar 85% perlindungan terhadap penyakit parah.

Namun, meskipun sudah divaksin booster, pasien yang tertular omicron harus tetap mendapatkan perawatan di rumah sakit dan karantina ketat.