Vaksinasi adalah salah satu upaya pamungkas yang berguna untuk menurunkan risiko seseorang mengalami infeksi virus penyebab penyakit berbahaya. Pemberian vaksin ini terbukti mampu mendorong kekebalan tubuh saat terserang virus tertentu. Dengan begitu, tubuh akan lebih kuat menangkalnya dan virus akan lebih sulit untuk berkembang serta tak berisiko menimbulkan gejala yang lebih membahayakan penderitanya.
Namun, tahukah kamu jika vaksinasi ini tidak hanya diberikan saat masih bayi atau balita saja? Faktanya, ada beberapa jenis vaksin yang masih perlu didapatkan secara berkala oleh orang dewasa sekalipun. Tujuannya tetap sama, yaitu mencegah risiko penyakit atau virus tertentu untuk menyerang tubuh.
Baca Juga : Atasi Gejala Sakit Maag, Ini Deskripsi, Manfaat, Hingga Efek Samping Obat Antasida
Lantas, apa saja jenis vaksin untuk orang dewasa yang penting didapatkan agar kondisi kesehatan dan imunitas tubuh tetap prima? Berikut adalah ulasannya.
10 Jenis Vaksin untuk Orang Dewasa
Vaksin untuk Orang Dewasa
Dilansir dari Centers for Diseases Control & Prevention, berikut adalah 10 jenis vaksin yang penting didapatkan oleh orang dewasa.
Vaksin Influenza
Influenza, atau biasa disebut dengan flu, adalah penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus. Penyakit ini pada umumnya tidak akan memberikan gejala serius hingga mampu mengancam nyawa penderitanya. Namun, flu tetap bisa menjadi masalah kesehatan yang mengganggu jika tidak ditangani dengan tepat.
Di samping itu, penularan dari penyakit ini juga terbilang cepat sehingga penanganan yang terbaik perlu dilakukan untuk mengatasinya. Salah satu caranya adalah dengan memberikan vaksin influenza. Dengan pemberian jenis vaksin tersebut, virus penyebab influenza akan lebih sulit untuk berkembang sehingga gejala yang ditimbulkan menjadi lebih ringan serta mampu sembuh lebih cepat.
Pada dasarnya, semua orang dewasa harus memperoleh vaksin flu ini, terlebih pada ibu hamil, penderita masalah medis jangka panjang, maupun orang dengan usia 65 tahun ke atas. Pemberian vaksin ini sebaiknya dilakukan setiap tahun karena virus influenza diketahui akan terus berevolusi dan bermutasi seiring berjalannya waktu.
Vaksin TDaP atau Tetanus, Difteri, & Pertusis
Pemberian vaksin TDaP dilakukan dengan tujuan untuk meminimalkan risiko infeksi tetanus, pertusis atau batuk rejan, dan difteri.
Bagi kamu yang belum tahu, ketiga penyakit tersebut mampu menyebabkan masalah kesehatan serius hingga kematian. Oleh karena itu, pemberian vaksin ini tidak boleh sampai dilewatkan, tidak hanya untuk anak-anak, tapi juga orang dewasa setiap 10 tahun sekali.
Berdasarkan data, semenjak vaksin tersebut diperkenalkan, kasus penyakit difteri dan tetanus telah mengalami penurunan mencapai 99 persen. Sementara untuk penyakit batuk rejan atau pertusis mengalami penurunan hingga 80 persen.
Vaksin Hepatitis A dan B
Hepatitis A dan B adalah jenis virus yang juga perlu diwaspadai tidak hanya oleh anak-anak, tapi juga orang dewasa. Saat menginfeksi tubuh, jenis virus tersebut mampu memicu masalah kesehatan terhadap organ hati. Hal ini membuat pemberian vaksin hepatitis A serta hepatitis B perlu untuk dilakukan.
Untuk hepatitis A, vaksinasi dilakukan sebanyak 2 kali dengan masing-masing dosis diberi jarak waktu selama 6 bulan. Sedangkan untuk hepatitis B, vaksinasi diberikan sebanyak 3 kali suntikan dengan jarak pada dosis kedua adalah 1 bulan, dan dosis ketiga diberikan paling tidak 2 bulan pasca pemberian dosis vaksin yang kedua.
Vaksin HPV atau Human Papillomavirus
HPV atau human papillomavirus adalah jenis infeksi virus yang berisiko menimbulkan kanker serviks, vagina, dan vulva pada wanita. Infeksi virus tersebut juga bisa menyerang kaum pria dan menyebabkan kanker penis. Selain itu, HPV juga merupakan pemicu dari masalah kanker mulut, kanker tenggorokan, kutil kelamin, hingga kanker kelamin.
Vaksin ini pada dasarnya dianjurkan untuk diberikan pada anak perempuan atau laki-laki di rentang umur 11 hingga 12 tahun. Namun, bagi wanita berusia kurang dari 26 tahun, maupun pria dengan usia di bawah 21 tahun, vaksin ini masih bisa didapatkan.
Pemberian vaksin HPV terbagi ke dalam 3 dosis dengan jarak waktu pemberian yang berbeda. Untuk dosis kedua akan diberikan dengan selang waktu sekitar 1 hingga 2 bulan pasca pemberian dosis pertama. Sementara untuk dosis ketiga harus diberikan dengan rentang waktu 6 bulan setelah pemberian vaksin HPV dosis kedua.
Vaksin Pneumokokus
Pneumokokus adalah bakteri yang mampu menjadi penyebab pneumonia saat menginfeksi tubuh. Selain itu, bakteri tersebut juga bisa menyebabkan meningitis dan infeksi darah yang semuanya memiliki risiko kematian terhadap penderitanya.
Untuk mencegah infeksi dari bakteri pneumokokus, terdapat 2 jenis vaksin yang bisa didapatkan, yakni:
PCV (dianjurkan untuk anak-anak dengan usia kurang dari 2 tahun).
PPSV (dianjurkan untuk orang dewasa dengan rentang usia 65 tahun atau lebih dengan pemberian 1 dosis untuk seumur hidup).
Vaksin MR atau Measles dan Rubella
Sesuai namanya, vaksin MR atau Measles dan Rubella merupakan vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit menular rubella dan campak. Vaksin MR sendiri wajib diberikan pada seluruh anak yang berusia 9 bulan hingga di bawah 15 tahun, serta ibu hamil guna mencegah risiko keguguran dan kecacatan pada bayi.
Meski telah diberikan ketika masih anak-anak, vaksin MR tetap perlu didapatkan oleh orang dewasa guna menjamin kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut.
Satu hal lagi yang perlu kamu tahu, vaksin MR itu merupakan pengganti dari vaksin MMR yang kini sudah tidak tersedia lagi di Indonesia.
Vaksin BCG
Selain yang telah disebutkan sebelumnya, vaksin BCG juga harus masuk ke dalam deretan vaksin untuk orang dewasa yang penting didapatkan. Dengan mendapatkan vaksin ini, kamu akan mendapatkan kekebalan terhadap infeksi dari Mycobacterium tuberculosis, yaitu bakteri mematikan penyebab tuberkulosis.
Vaksin BCG dianjurkan untuk diberikan kepada bayi, anak, serta orang dewasa berumur 16 sampai 35 tahun, khususnya yang memiliki risiko tinggi terinfeksi TB. Bagi orang dewasa yang belum pernah memperoleh vaksin tersebut sebelumnya diwajibkan untuk melakukan vaksinasi agar terlindungi dari risiko tuberkulosis.
Vaksin Cacar Air
Cacar air adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh virus bernama varicella zoster. Risiko masalah kesehatan tersebut dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi cacar air yang diberikan sebanyak dua dosis dengan rentang waktu pemberian antara 4 hingga 8 minggu. Pemberian vaksin cacar air harus dilakukan kepada orang yang belum pernah menderita penyakit tersebut atau penyakit tertentu, misalnya, HIV dan kanker.
Vaksin Herpes Zoster
Mirip dengan cacar air, herpes zoster atau cacar api memiliki gejala munculnya bintil. Bintil tersebut bisa terus membengkak hingga akhirnya menyebabkan luka lepuh, sensasi gatal, lemas, terbakar, sampai sakit kepala.
Untuk menurunkan risiko terinfeksi penyakit tersebut, kamu bisa melakukan vaksinasi herpes zoster. Dengan pemberian vaksin sebanyak 1 dosis saja, risiko penyakit herpes zoster bisa dicegah hingga 50 persen.
Vaksin COVID-19
Jenis vaksin untuk orang dewasa terakhir yang harus kamu dapatkan guna menunjang kesehatan adalah vaksin COVID-19.
Semenjak merebaknya virus Corona di hampir semua penjuru dunia, vaksin ini perlu didapatkan oleh semua orang dari segala kelompok usia. Manfaatnya adalah untuk menurunkan risiko infeksi virus Corona serta meredakan gejala yang mungkin ditimbulkan saat sudah terlanjur terpapar.
Tergantung dari jenisnya, vaksin ini diberikan dengan dosis serta jarak waktu yang berbeda. Namun, berdasarkan aturan dari pemerintah, vaksin COVID-19 diberikan sebanyak 3 kali dengan dosis ketiga sebagai vaksin booster.