nyeri otot

Jangan Abaikan Nyeri Leher / Tengkuk yang Anda Alami

Nyeri leher / neck pain merupakan keluhan yang umum terjadi. Setidaknya mungkin paling tidak satu kali seumur hidup, kita pernah mengalaminya. Otot2 leher dapat menjadi tegang akibat postur yang buruk (misalnya saat bekerja di depan komputer, atau melakukan pekerjaan dengan posisi menunduk terlalu lama). Nyeri leher juga dapat disebabkan oleh kondisi lain, misalnya osteoarthritis / pengapuran sendi cervical (tulang belakang area leher). Selain itu, nyeri leher juga dapat disebabkan oleh kondisi lain yang lebih serius meskipun kasusnya lebih jarang, sehingga sangat penting untuk mencari pertolongan medis.

Baca Juga : Jangan Abaikan Nyeri Leher / Tengkuk yang Anda Alami

Gejala yang biasanya dirasakan oleh pasien :

Nyeri area tengkuk yang timbul setelah bekerja dengan posisi kepala yang diam dalam jangka waktu lama (misal menunduk dalam jangka waktu lama)
Ketegangan pada tengkuk, pundak, bahkan sampai ke kepala belakang.
Nyeri saat menggerakan leher.
Konsultasikan ke dokter apabila :

Nyeri sangat hebat
Berlangsung selama beberapa hari tanpa kunjung membaik
Nyeri menjalar ke lengan / tangan
Disertai keluhan sakit kepala, kebas / baal, kesemutan, atau kelemahan pada tangan / kaki.
Pencegahan :

Jaga postur yang baik saat bekerja
Selingi dengan istirahat saat bekerja, lakukan peregangan otot2 leher / Latihan sederhana di kala senggang
Posisikan kursi / meja kerja sehingga mendukung postur yang baik
Hindari menjepit handphone dengan leher dalam jangka waktu lama.
Hindari membawa barang berat dengan bahu.
Hindari membunyikan “krek-krek” tulang leher.
Tidur dengan posisi yang baik.
Penanganan / tindakan rehabilitasi medik pada nyeri tengkuk dapat dilakukan melalui program fisioterapi, misalnya dengan menggunakan alat-alat diatermi, TENS, exercise / latihan, dan sebagainya, sesuai dengan kondisi yang dialami pasien.

Penanganan secara komprehensif juga sebaiknya dilakukan, baik dengan dokter spesialis saraf, orthopedi, ataupun dokter spesialis lainnya jika dibutuhkan. Pada kondisi yang serius, mungkin akan dibutuhkan tindakan pembedahan.

Apa Itu Fibromyalgia? Penyebab, Gejala, Serta Pemicunya

Apa Itu Fibromyalgia? Penyebab, Gejala, Serta Pemicunya

Fibromyalgia merupakan sebuah penyakit kronis jangka panjang. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri otot, nyeri sendi, dan kelelahan. Penyakit ini sering disertai dengan kelelahan, masalah tidur, masalah memori dan masalah suasana hati.
Para peneliti percaya bahwa fibromyalgia memperkuat sensasi nyeri dengan memengaruhi cara otak dan sumsum tulang belakang memproses sinyal yang menyakitkan dan tidak menyakitkan.

Penyebab Fibromyalgia

Dikutip dari Mayo Clinic, kebanyakan peneliti percaya bahwa stimulasi saraf berulang menyebabkan otak dan sumsum tulang belakang orang dengan fibromyalgia berubah.

Perubahan ini melibatkan peningkatan abnormal kadar bahan kimia tertentu di otak yang menandakan rasa sakit. Selain itu, reseptor rasa sakit otak tampaknya mengembangkan semacam memori rasa sakit dan menjadi peka.

Hal itu berarti mereka dapat bereaksi berlebihan terhadap sinyal yang menyakitkan dan tidak menyakitkan. Ada kemungkinan banyak faktor yang menyebabkan perubahan ini, beberapa antaranya adalah:

Faktor genetika: Fibromyalgia cenderung diturunkan dalam keluarga, karena itu, mungkin ada mutasi genetik tertentu yang membuat seseorang lebih rentan untuk mengembangkan kelainan tersebut.
Infeksi: Beberapa penyakit tampaknya memicu atau memperburuk fibromyalgia.
Peristiwa fisik atau emosional: Fibromyalgia terkadang dapat dipicu oleh peristiwa fisik, seperti kecelakaan mobil, dan stres psikologis yang berkepanjangan.

Gejala Fibromyalgia

Utamanya, fibromyalgia memunculkan rasa nyeri di bagian sistem muskuloskeletal-atau struktur yang mendukung badan, leher, dan punggung-seperti pada tulang rawan atau ligamen. Namun, seperti dikutip dari Healthline, penyakit ini dapat disertai dengan gejala lain, seperti:

  • Kelelahan
  • Susah tidur
  • Tidur non-restoratif, atau tidur untuk waktu yang lama tanpa merasa istirahat
  • Sakit kepala
  • Kesulitan fokus atau memperhatikan
  • Mata kering
  • Ruam
  • Gatal
  • Nyeri atau nyeri tumpul di perut bagian bawah
  • Masalah kandung kemih, seperti sistitis interstisial
  • Depresi
  • Kecemasan

Pemicu Fibromyalgia

Dikutip dari Cleveland Clinic, terdapat beberapa faktor yang dapat memicu serangan gejala fibromyalgia, seperti:

  • Perubahan rutinitas sehari-hari
  • Perubahan pola makan atau pola makan yang buruk
  • Fluktuasi hormon
  • Kurang tidur
  • Stresor seperti terkait pekerjaan, penyakit, stres emosional
  • Perubahan pengobatan
  • Perubahan pola tidur (misalnya, kerja shift)
  • Perubahan cuaca atau suhu
  • Pengobatan Fibromyalgia

Sayangnya, belum ada obat untuk fibromyalgia saat ini. Meski begitu, pengobatannya cenderung berfokus pada pengurangan gejala dan peningkatan kualitas hidup dengan obat-obatan, strategi perawatan diri, dan perubahan gaya hidup.

Obat-obatan yang dapat menghilangkan rasa sakit dan membantu tidur lebih nyenyak dapat membantu mengurangi gejala fibromyalgia. Beberapa obat umum tersebut termasuk pereda nyeri, obat anti kejang, dan antidepresan.

Terdapat juga beberapa alternatif lainnya jika obat-obatan tersebut tidak ampuh. Caranya adalah dengan fokus menurunkan stres dan mengurangi rasa nyeri seperti dengan meditasi, yoga, dan diet seimbang yang kaya akan nutrisi.

Baca juga: Mengulik Alergi Kafein Seperti pada Kopi yang Berbeda Sensitivitas Kafein

Pencegahan Fibromyalgia

Dikarenakan para ahli belum mengetahui apa penyebab fibromyalgia, tidak begitu ada langkah untuk mencegahnya. Namun, demi mengurangi risiko munculnya fibromyalgia, beberapa langkah yang dapat dicoba adalah dengan:

  • Minimalkan stres
  • Makan makanan yang bergizi
  • Tidur yang cukup
  • Pertahankan berat badan yang sehat
  • Kelola radang sendi, depresi, atau kondisi lainnya
  • Tetap aktif dan berolahraga secara teratur