mental

Manfaat Membaca untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Manfaat Membaca untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Manfaat Membaca untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Manfaat membaca buku tak hanya menambah wawasan dan pengetahuan, tetapi juga baik untuk kesehatan otak dan memperpanjang peluang hidup. Oleh karena itu, mulailah luangkan waktu Anda untuk membaca, dan ajaklah seluruh anggota keluarga untuk menjadikan hal ini sebagai kebiasaan.

Jika dibiasakan sejak kecil, membaca bisa menjadi salah satu hobi yang menyenangkan dan bermanfaat. Tidak hanya untuk menambah wawasan, membaca juga dapat meningkatkan fungsi otak, mengurangi stres, bahkan mencegah penyakit Alzheimer.

Membaca bukanlah hal yang sulit, karena di zaman serba modern seperti saat ini banyak sekali pilihan bacaan, mulai dari bentuk cetak hingga digital. Jika kebiasaan membaca telah Anda terapkan sebaik mungkin, manfaatnya bagi kesehatan fisik dan mental dapat bertahan seumur hidup.

Manfaat Membaca untuk Si Kecil

Tidak hanya orang dewasa, bayi yang masih berada di dalam kandungan dan anak-anak pun bisa memperoleh manfaat membaca. Untuk mendapatkan manfaat membaca bagi Si Kecil, pastikan Anda membacakan beragam bacaan, seperti majalah, novel, buku bergambar, dan dongeng sesuai dengan usianya.

Berikut ini adalah beberapa manfaat membaca yang bisa didapatkan oleh Si Kecil:

  • Mengajarkannya tentang komunikasi
  • Membangun keterampilan mendengar, daya ingat, kosakata, dan kecerdasan
  • Memberinya informasi tentang lingkungan sekitar
  • Mengenalkan beragam konsep, seperti angka, huruf, warna, dan bentuk, dengan cara yang menyenangkan

Untuk mendapatkan manfaat membaca ini, Anda tidak selalu harus membeli buku karena Anda bisa meminjamnya dari perpustakaan.

Manfaat Membaca untuk Orang Dewasa dan Lansia

Beda usia, beda pula manfaat membaca yang bisa diperoleh. Jika manfaat membaca untuk anak adalah untuk mendukung tumbuh kembangnya, untuk orang dewasa dan lansia membaca bisa memperbaiki daya ingat.

Seiring bertambahnya usia, daya ingat seseorang bisa saja menurun. Daya ingat yang semakin menurun membuat lansia tidak bisa lagi hidup mandiri, sehingga butuh bantuan dari orang lain.

Selain itu, masih banyak manfaat membaca bagi orang dewasa dan lansia, antara lain:

1. Menguatkan dan menjaga kesehatan otak

Membaca bagaikan olahraga untuk otak. Melalui membaca, Anda bisa mendalami karakter dan membayangkan beragam kondisi atau situasi. Hal ini merupakan salah satu tantangan yang baik untuk kesehatan otak.

Penelitian juga menunjukkan bahwa membaca melibatkan jaringan dan sinyal yang kompleks di otak. Jika sering membaca, jaringan dan sinyal ini akan menjadi lebih kuat. Membaca juga bisa meminimalkan risiko terkena demensia pada lansia.

2. Meningkatkan rasa empati

Penelitian menunjukkan bahwa salah satu adalah mampu membantu pembaca memahami perasaan orang lain. Hal ini karena banyak bacaan, terutama cerita fiksi, yang mengeksplorasi kehidupan karakternya.

Memahami perasaan orang lain atau berempati ini merupakan keterampilan yang penting untuk membangun dan memelihara hubungan sosial.

3. Memberikan umur panjang

Manfaat membaca buku yang lainnya ialah memberikan umur yang lebih panjang. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang membaca selama 3,5 jam per minggu memiliki kemungkinan hidup yang lebih panjang dibandingkan orang yang tidak membaca buku sama sekali.

Membaca buku juga sangat baik untuk mengurangi stres, meringankan gejala depresi, dan membantu Anda beristirahat lebih nyenyak di malam hari.

Baca juga: Hati-Hati overthinking bisa berakibat fatal

Selain beberapa manfaat membaca di atas, orang yang tumbuh di rumah dan memiliki banyak buku lebih mungkin untuk mencapai pendidikan tinggi, memperoleh pendapatan yang lebih besar, dan memiliki fungsi kognitif yang baik di masa depan.

Tips untuk Menumbuhkan Minat Membaca

Berikut adalah tips untuk menumbuhkan minat membaca:

  • Pilihlah buku yang Anda sukai agar tidak merasa jenuh dan bosan
  • Nikmati waktu Anda ketika membaca
  • Pilihlah tempat yang tenang dan nyaman untuk membaca
  • Jika membacakan buku untuk Si Kecil, bacalah dengan perlahan dan tidak terburu-buru, agar ia menikmati dan mengerti apa yang Anda bacakan
  • Untuk Si Kecil, pilihlah buku yang menarik perhatiannya, misalnya buku yang berwarna dan bergambar

Jika minat membaca telah tumbuh, terutama dalam meningkatkan daya ingat, bisa Anda rasakan untuk jangka waktu yang lama. Hal ini dapat mencegah penurunan kognitif seiring bertambahnya usia.

Namun, jika Anda mengalami gangguan pada daya ingat, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Tidak ada kata terlambat untuk mendapatkan. Jadi, luangkanlah waktu Anda untuk membaca buku yang disukai mulai dari sekarang. Namun, pastikan Anda membaca di tempat yang terang, karena hal ini akan lebih baik untuk kesehatan mata.

Manfaat Membaca untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Overthinking Bisa Berakibat Fatal

Overthinking Bisa Berakibat Fatal

Overthinking Bisa Berakibat Fatal

Dampak overthinking tidak hanya bisa membuat hubungan dengan orang lain jadi terganggu lho, tetapi juga bisa memengaruhi kesehatan mental dan fisik pelakunya. Bayangkan saja, jika overthinking membuatmu jadi begadang, takut, atau jadi cemas berlebihan, bukankah justru bisa jadi sakit?

Overthinking adalah istilah untuk perilaku memikirkan segala sesuatu secara berlebihan. Hal ini bisa dipicu oleh adanya kekhawatiran akan suatu hal, mulai dari masalah sepele dalam kehidupan sehari-hari, masalah besar, hingga trauma di masa lalu, yang membuat kamu tidak bisa berhenti memikirkannya.

Orang-orang yang overthinking merasa kebiasaan tersebut merupakan sebuah sikap berhati-hati sebelum mengambil keputusan dan lebih membantu mereka memahami situasi dari berbagai sudut pandang. Padahal, kebiasaan ini tidak baik dan sering kali memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

Dampak Overthinking yang Bisa Terjadi

Berpikir sebelum melakukan sesuatu memang hal yang wajar, sih. Namun, kalau kamu selalu berlebihan dalam memikirkan sesuatu hingga mengorbankan banyak waktu, tentu akan menimbulkan banyak dampak. Berikut ini adalah dampak buruk dari perilaku overthinking:

1. Menghambat aktivitas sehari-hari

Selain membuang-buang waktu, memikirkan sesuatu secara berulang-ulang membuat energi jadi ikut terkuras dan tubuh terasa lelah. Tidak jarang overthinking juga membuat kamu insomnia atau terbangun di malam hari karena anxiety dreams karena terus memikirkan kekhawatiran yang kamu rasakan.

Nah, rasa lelah dan waktu tidur yang tidak teratur ini tentu bisa menghambat kamu untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

2. Menurunkan performa kerja

Overthinking bisa membuatmu menjadi sulit untuk berkonsentrasi, tidak fokus dalam memecahkan masalah, bahkan kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Akhirnya, pikiranmu menjadi kalut dan performa kerja pun bisa menurun. Wah, kalau sudah begini, hanya akan menambah masalah, ya?

3. Membuat emosi jadi tidak terkontrol

Alih-alih mendapatkan solusi terbaik, kebiasaan overthinking justru bisa membuatmu kesulitan untuk mengontrol emosi. Kamu akan cenderung tidak mampu mengendalikan amarah, mudah panik, insecure, bahkan memiliki pemikiran dan perilaku yang aneh.

Overthinking juga bisa menyebabkan seseorang ingin mengurung diri dan mengurangi interaksi sosial dengan orang lain. Jika ini terus terjadi, risiko terjadinya depresi akan meningkat.

4. Mengalami gangguan kesehatan

Memikirkan sesuatu yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan emosi yang dalam hingga mendorong seseorang untuk melampiaskan emosi dengan cara yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan tidak sehat, merokok, atau minum minuman beralkohol. Alhasil, kondisi kesehatanmu dapat menurun akibat kebiasaan ini.

Overthinking juga menyebabkan kamu mengalami sakit kepala, demam, nyeri dada, jantung berdebar, sesak napas, hingga tekanan darah tinggi. Bahkan, pada kasus yang lebih parah, overthinking bisa meningkatkan risiko terkena diabetes, stroke, atau serangan jantung.

Baca juga : cara mengatasi gangguan kecemasan

5. Menyebabkan sulit bersosialisasi

Sadar atau tidak, kebiasaan overthinking bisa bikin hubungan sosialmu menjadi buruk, lho. Berlebihan dalam memikirkan sesuatu dapat menyebabkan krisis kepercayaan (trust issue) kepada orang lain, yang ditandai dengan memiliki asumsi buruk, curiga terus-menerus, jaga jarak, atau sulit melupakan dan memaafkan kesalahan.

Kalau kamu sudah punya perilaku seperti ini, hubunganmu dengan orang lain bisa menjadi renggang.

Memikirkan sesuatu secara berlebihan tidak baik untuk dilakukan. Selain membuang-buang buah waktu, overthinking juga berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik. Oleh karena itu, yuk cobalah untuk berhenti dari kebiasaan overthinking.

Berilah batasan waktu sampai kapan kamu harus berhenti memikirkan sesuatu dan segeralah mengambil keputusan. Sebaiknya tulis sesuatu yang ada di pikiranmu dalam secarik kertas untuk membantu meringankan beban pikiranmu.

Jika dirasa masih sulit, kamu bisa mengalihkan pikiran terlebih dahulu dengan aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat, misalnya menonton film, membaca buku, mendengarkan lagu, atau berolahraga.

Perlu diingat juga ya, merenungkan sesuatu terlalu lama tidak akan menyelesaikan masalah. Lebih baik perbanyak bersyukur dan belajar dari kesalahan agar tidak mengulangnya di masa mendatang.

Jika kamu masih tetap kesulitan mengurangi dan menghilangkan kebiasaan overthinking, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog agar mendapatkan pemeriksaan dan saran yang sesuai kondisimu.