Ketahui Apa Itu Turun Berok atau Hernia, dan Cara Tepat Menanganinya
Kebanyakan dari kamu mungkin tak asing lagi dengan masalah kesehatan yang dikenal dengan istilah turun berok. Hernia, bahasa medis dari turun berok, tergolong sebagai penyakit yang mampu menimbulkan masalah kesehatan serius jika tidak tertangani dengan tepat. Hanya saja, belum banyak orang yang mengetahui fakta tersebut dan malah menganggap sepele penyakit ini.
Benar saja jika penyakit turun berok umumnya tidak membahayakan hingga mengancam nyawa penderitanya. Meski begitu, kondisi tersebut tidak dapat hilang atau sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan medis yang tepat. Bahkan, tak jarang kasus turun berok hanya bisa diatasi melalui prosedur operasi dan wajib dilakukan guna mencegah risiko terjadinya komplikasi berbahaya.
Baca Juga : Bantu Masa Penyembuhan, Berikut Pilihan Olahraga Aman untuk Pasien TBC
Nah, agar kamu lebih paham tentang penyakit turun berok, jenis, gejala, penyebab, dan cara tepat menanganinya, penjelasan berikut ini layak untuk disimak.
Apa Itu Turun Berok?
Turun berok adalah jenis penyakit yang bisa terjadi pada siapa saja, tak terkecuali orang dewasa atau bayi sekalipun. Turun berok adalah masalah kesehatan dengan kondisi organ di dalam tubuh menjadi menonjol pada dinding otot maupun jaringan sekitarnya. Bagian dari organ tersebut mencuat melalui jaringan atau area otot yang menjadi lemah sehingga menyebabkan munculnya benjolan atau tonjolan.
Biasanya, hernia atau turun berok muncul di perut, lebih tepatnya di antara pinggul dan dada. Pada beberapa kasus, benjolan akibat turun berok juga bisa muncul di area paha serta pangkal paha bagian atas.
Jenis-Jenis Turun Berok
Jenis penyakit turun berok dibedakan berdasarkan lokasinya. Berikut adalah jenis-jenis dari penyakit turun berok atau hernia.
Hernia Inguinalis
Ciri utama dari hernia inguinalis adalah munculnya usus pada lubang di sekitar pangkal paha atau bagian bawah perut yang disebut sebagai saluran inguinalis.
Hernia jenis ini memiliki sedikit perbedaan pada pria dan wanita. Saluran inguinalis pada pria merupakan jalur masuk dari skrotum dan perut melalui saluran sperma. Di sisi lain, saluran inguinalis pada wanita membentuk jalur ke arah jaringan ikat penopang rahim. Karena itu, area hernia yang dialami oleh wanita cenderung berdekatan dengan bagian tubuh tersebut. Mayoritas masalah hernia inguinalis yang dialami oleh remaja terjadi akibat cacat bawaan pada saluran inguinalis yang tidak menutup rapat, tapi malah menyisakan ruang sehingga bisa disusupi oleh usus.
Hernia Femoralis
Jenis yang kedua adalah hernia femoralis yang rentan disalahartikan sebagai hernia inguinalis karena sama-sama terjadi pada bagian yang mirip serta disebabkan oleh hal yang nyaris sama. Namun, hernia femoralis ini memunculkan tonjolan di bagian bawah perut, pinggul, paha atas, dan selangkangan.
Hernia Umbilikalis
Selanjutnya adalah hernia umbilikalis, yaitu penyakit turun berok yang umumnya terjadi pada bayi yang baru lahir sampai berusia 6 bulan. Hernia umbilikalis terjadi ketika kondisi pada bagian usus menonjol melalui bagian dinding perut sebelah pusar dan biasa dikenal masyarakat awam sebagai pusar bodong. Tonjolan tersebut lebih jelas terlihat saat bayi sedang menangis, dan bisa sembuh dengan sendirinya ketika bayi berumur 1 tahun atau melalui proses operasi.
Hernia Epigastrik
Hernia epigastrik terjadi ketika usus menonjol di bagian otot perut, lebih tepatnya di area antara dada dan pusar. Tonjolan dari hernia jenis ini terlihat di bagian dada dan bisa diobati melalui operasi.
Hernia Insisional
Ketika seseorang baru saja menjalani operasi di bagian perutnya, sayatan yang dilakukan ketika pembedahan bisa melemahkan bagian tertentu dari otot perut. Alhasil, usus bisa keluar melalui bekas sayatan tersebut atau melalui jaringan otot sekitarnya. Inilah yang menyebabkan seseorang bisa mengalami hernia insisional.
Hernia Hiatus atau Hiatal
Terakhir, hernia hiatus terjadi di bagian bukaan diafragma, lebih tepatnya di pertemuan antara lambung dengan kerongkongan. Ketika otot pada area bukaan diafragma atau sekitarnya melemah, bagian paling atas lambung bisa muncul ke atas dan menyebabkan tekanan pada organ tersebut.
Walaupun tak menimbulkan tonjolan, hernia hiatal bisa menyebabkan gangguan pencernaan, nyeri dada, ataupun mulas. Kondisi tersebut bisa ditangani dengan mengonsumsi obat-obatan maupun mengubah pola makan. Namun, tak jarang pula hernia hiatal hanya bisa disembuhkan melalui pembedahan atau operasi.